KOMPAS.com - Association of Southeast Asian Nations atau disingkat ASEAN adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Sama seperti organisasi pada umumnya, ASEAN memiliki lambang khas yang memiliki arti dan makna tersendiri.
Adapun lambang ASEAN adalah seikat padi berwarna kuning dengan latar belakang merah dan dikelilingi lingkaran putih dan biru.
Lalu, pada bagian bawah logo terdapat tulisan ASEAN.
Secara keseluruhan, arti logo ASEAN adalah stabil, damai, bersatu, dan dinamis.
Apabila ditelusuri dari sejarahnya, bagaimana asal-usul lambang ASEAN?
Baca juga: Biografi Tokoh-tokoh Pendiri ASEAN
Lambang Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lambang ASEAN adalah sebuah lambang resmi ASEAN yang diresmikan pada Juli 1997.
Gagasan dasar mengenai rancangan lambang ASEAN diambil dari tanaman padi.
Sebab, padi menghasilkan sebuah nasi yang merupakan makanan pokok kebanyakan rakyat Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, padi juga sering disangkutpautkan dengan makna kemakmuran, kecukupan pangan, dan kekayaan.
Hal ini kemudian menjadi landasan yang membuat para bapak pendiri ASEAN merasa padi cocok dijadikan sebagai lambang ASEAN, supaya negara-negara Asia Tenggara dapat hidup damai dan makmur.
Sebenarnya, dulu, padi memang sudah dijadikan sebagai lambang ASEAN.
Namun, dulunya hanya terdiri dari enam batang padi yang mewakili lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Kemudian, sebelum berwarna merah, warna latar lambang ASEAN adalah putih dan tulisan ASEAN diletakkan di bawah batang padi dengan latar lingkaran kuning terang yang dilingkari cincin berwarna cyan (biru muda).
Seiring dengan bertambahnya negara anggota ASEAN dari lima menjadi 10 negara, terdapat usulan untuk memperbarui lambang ASEAN dengan menambahkan jumlah batang padi menjadi 10.
Baca juga: Negara ASEAN yang Kegiatan Perekonomiannya Tidak Didukung Pertanian
Arti logo ASEAN adalah:
Referensi: