Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Pendorong Konversi Lahan di ASEAN

Kompas.com - 25/10/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya menggantungkan kehidupan mereka pada hasil pertanian.

Selain itu, ada fenomena lain yang juga menunjukkan bahwa penduduk Indonesia semakin hari terus meningkat.

Pada 2009, jumlah penduduk Indonesia diketahui sudah mencapai 230 juta jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,33 persen.

Hal tersebut lantas membuat salah satu negara ASEAN ini memiliki jumlah kebutuhan yang lebih besar. Salah satunya kebutuhan pada lahan.

Namun, seiring berkembangnya zaman, terjadi konversi lahan dari yang awalnya untuk pertanian menjadi non-pertanian.

Lalu, apa faktor pendorong konversi lahan di ASEAN?

Baca juga: Apa Peran Indonesia dalam Bidang Ekonomi di ASEAN?

Pertumbuhan perkotaan

Pada dasarnya, faktor pendorong konversi lahan di ASEAN terdiri atas tiga hal, yaitu faktor eksternal, faktor internal, dan faktor kebijakan.

Faktor eksternal yang mendorong konversi lahan di ASEAN adalah pertumbuhan perkotaan (fisik atau spasial), demografi ataupun ekonomi.

Konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsi semula menjadi fungsi lain terhadap lingkungan dan potensi dari lahan itu sendiri.

Perubahan fungsi ini tentu didorong oleh beberapa faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin lama semakin bertambah jumlahnya, sehingga tuntutan akan mutu kehidupan juga ingin lebih baik.

Akibatnya, mulai dilakukan pembangunan di beberapa lahan tertentu untuk kegiatan non-pertanian, seperti membangun kompleks perumahan, pertokoan, perkantoran, dan kawasan industri.

Lahan pada tanah sawah dipilih untuk dijadikan kawasan industri karena lebih datar dibandingkan dengan tanah kering.

Selain itu, luas lahan kosong yang ada juga tidak memadai sehingga industri baru banyak dibangun dengan mengalihfungsikan lahan pertanian.

Baca juga: 9 Komite ASEAN

Faktor ekonomi

Lalu, faktor internal terjadinya konversi lahan di ASEAN adalah faktor ekonomi.

Jika dilihat secara ekonomi, konversi lahan yang dilakukan di ASEAN dipandang sebagai keputusan rasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Stori
Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Stori
Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com