Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Organisasi Pendahulu ASEAN

Kompas.com - 09/03/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Association of Southeast Asian Nations atau disingkat ASEAN adalah organisasi regional yang memiliki 10 anggota dari Asia Tenggara.

Anggota ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.

Salah satu tujuan dibentuknya ASEAN adalah untuk menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara.

Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, terdapat organisasi yang mengantarkan berdirinya ASEAN.

Dua organisasi sebelum pembentukan ASEAN tersebut adalah Association of South East Asia (ASA) dan Maphilindo.

Baca juga: Sejarah ASEAN

ASA

ASA (Association South East Asia) didirikan pada 31 Juli 1961 oleh Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Pembentukan organisasi ini diprakarsai oleh Perdana Menteri Malaysia, Tun Abdul Rahman, yang kemudian disetujui oleh Thailand dan Filipina.

Persetujuan ASA dilakukan di Bangkok, Thailand, pada 31 Juli 1961, yang ditandatangani oleh Tun Abdul Rahman (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand), dan Felixberto M. Serrano (Filipina).

Pada awal terbentuk, organisasi ini fokus di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan sains.

Tidak hanya itu, ASA juga dibentuk untuk mempromosikan pentingnya konsultasi regional dan stabilitas kawasan.

Selain bertugas memperkuat kerja sama perdagangan dengan negara anggotanya, ASA juga mulai berkiprah di bidang pelayaran dan penerbangan untuk memajukan liberalisasi perdagangan di Asia Tenggara.

Baca juga: ASEAN: Tokoh, Prinsip, dan Anggota

Untuk menjalin kerja sama yang lebih luas, ASA pernah mengajak beberapa negara lain untuk bergabung, tetapi ditolak.

Bahkan, Presiden Soekarno menuduh ASA disokong oleh negara Blok Barat dan merupakan antek dari SEATO.

Dengan adanya penolakan dari beberapa negara, perkembangan ASA pun menjadi terhambat.

Organisasi ini juga semakin tidak berkembang setelah terjadi konflik antara Filipina dan Malaysia terkait wilayah Sabah yang akan diklaim masuk dalam wilayah Federasi Malaysia pada 1963.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com