KOMPAS.com - Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berkuasa antara 1475-1548.
Dalam perkembangannya, kerajaan yang terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ini menjadi salah satu kerajaan terbesar dan terkuat pada masanya.
Setelah Demak runtuh, muncul Kerajaan Mataram Islam di Jawa Tengah yang berkuasa antara 1586-1755.
Meski berdiri pada periode yang berbeda, Kerajaan Demak dan Mataram Islam masih memiliki hubungan.
Lantas, apa hubungan kerajaan Islam Demak dengan Mataram Islam?
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak
Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah mengalami pergolakan setelah meninggalnya raja ketiga, Sultan Trenggono, pada 1546.
Sepeninggal Sultan Trenggono, terjadi perebutan kekuasaan yang melibatkan bangsawan Kerajaan Demak.
Pasalnya, kekuasaan putra Sultan Trenggono yang meneruskan takhta Demak, Sunan Prawoto, mendapat tentangan dari sepupunya, Arya Penangsang.
Arya Penangsang adalah putra Pangeran Surowiyoto dan cucu Raden Patah yang saat itu menjabat sebagai bupati Bojonegoro.
Usaha Arya Penangsang untuk menyingkirkan Sultan Prawoto dari singgasana Demak pun berhasil.
Arya Penangsang, yang mengirim anak buahnya untuk membunuh Sultan Prawoto pada 1547, naik takhta menjadi Raja Demak.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Demak
Akan tetapi, kedudukan Arya Penangsang mendapat penolakan dari rakyat Demak saat itu hingga terjadi kekacauan.
Kekacauan dapat diakhiri setelah Jaka Tingkir berhasil menyingkirkan Arya Penangsang.
Jaka Tingkir adalah kepala prajurit Kerajaan Demak yang diangkat sebagai Adipati Pajang dan dinikahkan dengan Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggono.
Untuk membunuh Arya Penangsang, Jaka Tingkir meminta bantuan salah satu orang kepercayaannya, Ki Ageng Pemanahan.