Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembagian Zona Waktu di Seluruh Dunia

Kompas.com - 15/11/2023, 08:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah pembagian zona waktu di seluruh dunia memulai perjalanannya pada 1878, ketika seorang ilmuwan asal Kanada, Sir Sandford Fleming, mengusulkan sistem zona waktu sebagai fondasi bagi pengaturan waktu global yang kita kenal saat ini.

Fleming mengusulkan pembagian global menjadi 24 zona waktu, dengan setiap zona terpisah sejauh 15 derajat bujur.

Menurutnya, hal tersebut merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi kompleksitas dan ketidakjelasan dalam penentuan waktu secara internasional.

Menanggapi usulan Fleming, perusahaan kereta api Amerika Serikat, yaitu Railway Clearing House, mulai menerapkan zona waktu standar tersebut pada 18 November 1883.

Keputusan ini memudahkan koordinasi dan jadwal perjalanan di lintas negara bagian agar kereta api tetap beroperasi sesuai jadwal.

Baca juga: Jadi yang Terbanyak di Dunia, Mengapa Perancis Memiliki 12 Zona Waktu?

Apa saja usulan dari Railway Clearing House?

Railway Clearing House mengusulkan penerapan Greenwich Mean Time (GMT), yang terletak di London, Inggris, secara luas di semua stasiun kereta api.

Pada 1848, mayoritas sistem kereta api mengadopsi GMT sebagai standar waktu.

Inisiatif ini kemudian diikuti oleh Selandia Baru pada 1868, yang mengimplementasikan zona waktu standar dengan perbedaan waktu sekitar 11 jam dan 30 menit sebelum GMT.

Tidak ingin ketinggalan, Amerika Serikat juga turut serta dalam upaya standarisasi waktu global.

Pada 1883, mereka memperkenalkan lima zona waktu di seluruh negara sebagai tindak lanjut terhadap implementasi Greenwich Mean Time untuk menunjukkan keterlibatan aktif dalam mengadopsi dan menyesuaikan sistem waktu yang terkoordinasi secara global.

Selanjutnya, pada 13 Oktober 1884, para ahli geografi dan astronomi menetapkan Royal Observatory di Greenwich sebagai Prime Meridian (Garis Bujur Utama) yang menjadi standar waktu dunia.

Penerapan GMT (Greenwich Mean Time) didasarkan pada pergerakan matahari saat melintasi garis meridian nol derajat di Royal Observatory di Greenwich.

Setelah keputusan ini diambil, banyak negara di seluruh dunia mengadopsi standarisasi waktu yang merujuk pada GMT.

Konferensi Meridian Perdana Internasional

Konferensi Meridian Perdana Internasional tahun 1884 di Washington DC mencapai titik puncak dalam proses standarisasi waktu global.

Konferensi Meridian Perdana Internasional adalah pertemuan internasional yang bersejarah yang bertujuan untuk menetapkan standar waktu dan meridian utama untuk penggunaan global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com