Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Kehancuran Kerajaan Sriwijaya?

Kompas.com - 28/10/2023, 15:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang berdiri di wilayah Sumatera Selatan sekitar abad ke-7 hingga abad ke-14 Masehi.

Kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Nusantara pada masa itu.

Sriwijaya terkenal sebagai pusat perdagangan dan kekuasaan maritim di kawasan Asia Tenggara, mengendalikan jalur perdagangan di Selat Malaka, serta menjadi pusat agama Buddha di wilayah tersebut.

Selain itu, Sriwijaya dikenal karena keahlian dalam navigasi laut dan konstruksi kapal, serta menciptakan sistem tulisan khusus, yaitu aksara Kawi yang menjadi cikal bakal sistem penulisan Nusantara.

Lantas, bagaimana kerajaan yang besar ini mengalami keruntuhan? 

Baca juga: Mengapa Palembang Dijuluki Bumi Sriwijaya?

Tidak ada raja penerus yang baik

Salah satu alasan utama keruntuhan Kerajaan Sriwijaya adalah karena tidak ada pengganti raja yang baik setelah Balaputradewa wafat pada 835 M.

Kerajaan ini tidak bisa menemukan pemimpin yang mampu memerintah dengan baik dan bijaksana.

Hal ini membuat rakyat Sriwijaya kehilangan kepercayaan pada pemerintahannya.

Selain itu, serangan dari kerajaan lain dan pemberontakan juga membuat situasi semakin memburuk dan menyebabkan kerajaan ini runtuh.

Militer yang lemah

Penyebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya berikutnya adalah karena melemahnya kekuatan militer yang disebabkan oleh konflik internal dalam kerajaan.

Kekuatan militer yang semakin lemah ini mengakibatkan wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Sriwijaya mulai merdeka satu per satu.

Selain itu, kelemahan militer juga membuat kerajaan-kerajaan lain menjadi lebih berani menyerang Sriwijaya.

Baca juga: Isi Prasasti Bungkuk Peninggalan Sriwijaya

Serangan Dinasti Chola

Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya berikutnya disebabkan oleh serangan dari Dinasti Chola, India Selatan, yang dipimpin oleh Rajendra Chola I.

Penyebab serangan ini adalah tingginya pajak yang dikenakan oleh Kerajaan Sriwijaya pada kapal-kapal pedagang yang berlayar melalui Selat Malaka.

Hal ini membuat kapal-kapal dari Colamandala merasa dirugikan. Sebagai akibatnya, Dinasti Chola memutuskan untuk menyerang Kerajaan Sriwijaya dua kali, yaitu pada 1017 dan 1025.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com