Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Perang Tondano II

Kompas.com - 19/10/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Perang Tondano II adalah perang yang terjadi antara rakyat Minahasa dengan pemerintah Kolonial.

Perang Tondano II berlangsung pada 1808 hingga 1809.

Penyebab utama terjadinya Perang Tondano II adalah adanya implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara guna membangun pertahanan terhadap kemungkinan serbuan Inggris.

Hasil akhir dari Perang Tondano II ini cukup memuaskan karena rakyat Minahasa berhasil memenangi pertempuran melawan kolonial Belanda.

Lantas, apa latar belakang terjadinya Perang Tondano II?

Latar belakang

Latar belakang terjadinya Perang Tondano II masih berkaitan dengan Perang Tondano I yang terjadi pada abad ke-17.

Pada akhir Perang Tondano I, pihak VOC dan rakyat Minahasa membuat perjanjian yang mengatur berbagai hal di sekitar hubungan dan kepentingan kedua belah pihak pada 1679.

Salah satu isi perjanjian itu adalah bahwa Minahasa akan membantu Belanda, terutama dalam menyalurkan kebutuhannya.

Seiring berjalannya waktu, Belanda mulai mengingkari perjanjian itu dengan melakukan sejumlah tindakan licik, termasuk mencampuri urusan walak-walak Minahasa.

Tindakan Belanda yang tidak sesuai dengan perjanjian itu membuat walak-walak berselisih.

Pada 1802, Carel Christoph Prediger Jr. diangkat sebagai residen Manado.

Baca juga: Latar Belakang Perang Tondano I

Tidak lama berselang, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, H.W. Daendels, membutuhkan pasukan dalam jumlah besar yang akan dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan serangan Inggris.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengerahkan penduduk dari sejumlah daerah, termasuk Minahasa.

Lebih lanjut, pada 1808, Prediger segera mengumpulkan para ukung (pemimpin dalam suatu wilayah walak atau daerah setingkat distrik) dan menyampaikan bahwa pemerintah membutuhkan kurang lebih 2.000 pemuda Minahasa yang hendak dikirim ke Jawa.

Namun ternyata, para ukung tidak bersedia menuruti presider.

Bahkan, beberapa di antara mereka melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.

Sejak saat itu, perang berlangsung cukup sengit hingga Agustus 1809.

Bahkan, pada 5 Agustus 1809, benteng pertahanan milik para pejuang hancur bersama dengan rakyat Minahasa yang berusaha mempertahankannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com