Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Perang Tondano I

Kompas.com - 19/10/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Perang Tondano adalah sebuah perlawanan yang dilakukan rakyat Minahasa terhadap pendudukan bangsa Belanda.

Perang Tondano I terjadi pada 1808-1809, yang berlangsung di sekitar Danau Tondano, Sulawesi Utara.

Apa latar belakang Perang Tondano I?

Belanda berupaya memonopoli Minahasa

Latar belakang Perang Tondano I adalah ambisi VOC untuk memonopoli beras di Minahasa.

Namun, sebelum VOC sampai di Sulawesi Utara, rakyat Minahasa sudah lebih dulu menjalin hubungan dagang dengan bangsa Spanyol, sekaligus menyebarkan ajaran Kristen.

Salah satu tokoh Spanyol yang menyebarkan ajaran agama Kristen di Minahasa adalah Fransiscus Xaverius.

Akan tetapi, hubungan antara Minahasa dan Spanyol terganggu pada abad ke-17, setelah VOC berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate.

Gubernur Simon Cos yang diberi kepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari Spanyol, mulai melabuhkan kapal-kapalnya di Selat Lembeh.

Baca juga: Perang Tondano I: Latar Belakang, Jalannya Perang, dan Akhir

Ulah VOC ini yang kemudian membuat para pedagang Spanyol dan Makassar tersingkir dari tempat itu.

Setelah itu, VOC memaksa rakyat Minahasa agar menjual beras ke mereka, tetapi ditolak.

Penolakan ini memicu kemarahan VOC yang kemudian memutuskan untuk memerangi rakyat Minahasa.

Perang Tondano I berlangsung dalam dua periode. Periode pertama berlangsung antara 1661 hingga 1664, sedangkan periode kedua pada 1808 dan 1809.

Pada periode pertama, VOC membendung Sungai Temberan untuk melemahkan rakyat Minahasa.

Akibatnya, aliran sungai meluap hingga membanjiri permukiman penduduk.

Akan tetapi, rakyat Minahasa tindak langsung patuh begitu saja dan berusaha mengatasinya dengan mendirikan rumah apung di sekitar Danau Tondano.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com