Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Tondano I: Latar Belakang, Jalannya Perang, dan Akhir

Kompas.com - 01/10/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang yang terjadi pada tahun 1808-1809 yang melibatkan orang Minahasa di Sulawesi utara dan pemerintah kolonial Belanda pada permulaan abad 19 adalah Perang Tondano.

Perang Tondano terjadi selama dua periode, yakni pada masa pemerintahan VOC dan perang yang meletus pada abad ke-19.

Perang yang berlangsung di sekitar Danau Tondano, Sulawesi Utara, ini merupakan bentuk perlawanan rakyat Minahasa terhadap pendudukan bangsa Belanda.

Penyebab Perang Tondano 1 adalah ambisi VOC untuk memonopoli beras di Minahasa, yang secara berani ditentang oleh rakyatnya.

Sayangnya, rakyat Minahasa terpaksa menyerah kepada VOC karena perekonomiannya terancam.

Latar belakang Perang Tondano 1

Sebelum VOC menyentuh Sulawesi Utara, rakyat Minahasa telah melakukan hubungan dagang dengan bangsa Spanyol, yang juga menyebarkan agama Kristen di wilayah tersebut.

Salah satu tokoh yang diketahui berjasa dalam penyebaran agama Kristen di Minahasa adalah Fransiscus Xaverius.

Akan tetapi, hubungan antara Minahasa dan Spanyol menjadi terganggu ketika pada abad ke-17, VOC berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate.

Gubernur Simon Cos, yang diberi kepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari Spanyol, mulai menempatkan kapalnya di Selat Lembeh.

Akibat ulah VOC ini, para pedagang Spanyol dan Makassar pun tersingkir dari tempat itu.

Setelah itu, VOC memaksa rakyat Minahasa agar menjual beras hanya kepadanya, tetapi ditolak.

Penolakan ini memicu kemarahan VOC, yang kemudian memutuskan untuk memerangi rakyat Minahasa.

Baca juga: Perlawanan Terhadap VOC di Maluku, Makassar, Mataram, dan Banten

Jalannya Perang Tondano 1

Perang Tondano 1 berlangsung antara 1661 hingga 1664. Untuk melemahkan rakyat Minahasa, VOC tidak menggunakan kekuatan militernya, tetapi dengan membendung Sungai Temberan.

Akibatnya, aliran sungai meluap hingga membanjiri permukiman penduduk. Akan tetapi, rakyat Minahasa tidak tunduk begitu saja dan mengatasinya dengan mendirikan rumah apung di sekitar Danau Tondano.

Mengetahui hal itu, VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa di Danau Tondano dan memberikan ultimatum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com