Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perlawanan Rakyat Siau terhadap Belanda

Kompas.com - 18/10/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perlawanan rakyat Siau terhadap Belanda terjadi pada  20 Juni 1614.

Perlawanan yang terjadi ini didorong oleh adanya persaingan pengaruh antara Belanda dan Spanyol yang sedang berada di Siau, Sulawesi Utara.

Spanyol sendiri menjalin hubungan persahabatan dengan Siau, sehingga saat Belanda menyerang Spanyol, rakyat Siau tidak tinggal diam.

Tujuan Siau menjalin hubungan persahabatan dengan Spanyol saat itu adalah agar Siau terlindungi dari tekanan Ternate.

Berdasarkan dari perjanjian ini, Spanyol diizinkan mendirikan dua benteng di Siau, yaitu Benteng Gurita di Ondong dan Benteng Sanctarosa di Lolento.

Kronologi

Kerajaan Siau berdiri sejak 1510 dengan raja pertamanya Raja Lokongbanua (1510-1549).

Namun, setelah Raja Lokongbanua meninggal dunia, perselisihan terjadi antara kedua putranya, yaitu Angkumang dan Posumah.

Akibatnya, pertempuran pun terjadi di antara keduanya, yang dimenangi oleh Posumah.

Posumah pun memerintah Kerajaan Siau pada 1549 hingga 1587.

Di bawah pemerintahannya, Sultan Hairun dan Kesultanan Ternate mengirimkan anaknya, Baabullah, membawa armada angkatan laut untuk memaksa penduduk Sulawesi Utara masuk Islam pada 1563.

Pada saat yang bersamaan, Portugis juga tengah menetap di Siau.

Baca juga: Kerajaan Siau: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kondisi ini lantas membuat Portugis khawatir misi gospel akan gagal. Gospel adalah misi penyebaran ajaran agama Katolik.

Alhasil, Portugis juga turut mengirimkan armadanya yang dipimpin oleh Laksamana Henrique de Sa dengan membawa Paderi Diogo de Magelhaes untuk menyebarkan ajaran Katolik di Sulawesi Utara sampai ke Tolitoli (Sulawesi Tengah).

Misi ini pun berhasil menarik Raja Babontehu di Manado dibaptis bersama dengan 1500 rakyatnya.

Kebetulan, Raja Posumah dari Kerajaan Siau sedang bertamu di Kerajaan Babontehu dan mengetahui proses pembaptisan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com