KOMPAS.com - Hendrik Merkus de Kock adalah seorang jenderal dan bangsawan Belanda, yang pernah menjabat sebagai Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
De Kock menjadi Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda periode 1826 hingga 1830, atau pada masa Perang Diponegoro (1825-1830).
Pemimpin Belanda pada Perang Diponegoro adalah Jenderal Hendrik Merkus de Kock.
Akibat tipu daya Jenderal de Kock pula, Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap dan diasingkan.
Baca juga: Tokoh-Tokoh Perang Diponegoro
Hendrik Merkus de Kock lahir pada 25 Mei 1779 di Heusden, Belanda.
Ia merupakan putra dari pasangan Johannes Conradus de Kock dan Maria Petronella Merkus.
Pada 1801, Merkus de Kock bergabung dengan Angkatan Laut Batavia dan mulai ditugaskan di Hindia Belanda (Indonesia) pada 1807.
Pada 1821, ia memimpin ekspedisi militer ke Palembang untuk memadamkan pemberontakan di sana.
Selama berkarier di Angkatan Laut Batavia, De Kock menerima sederet penghargaan bergengsi berkat kemampuannya.
Karena itu, De Kock diangkat sebagai Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1826.
Tugas pertama Letnan Gubernur Jenderal de Kock adalah memimpin perang melawan Pangeran Diponegoro yang mengobarkan perlawanan sejak 1825.
Baca juga: Hasil Perlawanan Pangeran Diponegoro
Perang Diponegoro pecah pada 20 Juli 1825 di Yogyakarta, yang kemudian meluas hampir ke seluruh Pulau Jawa karena banyak yang mendukung Pangeran Diponegoro.
Karena itu pula, Perang Diponegoro disebut juga sebagai Perang Jawa.
Kemenangan demi kemenangan diraih oleh pasukan Pangeran Diponegoro.
Sebaliknya, pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal de Kock terus mengalami kegagalan dalam melumpuhkan Pangeran Diponegoro.