Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional

Kompas.com - 08/10/2023, 08:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tirto Adhi Soerjo adalah seorang tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia.

Ia dikenal sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia.

Karena kiprahnya di bidang jurnalistik, Tirto Adhi Soerjo juga mendapatkan julukan sebagai Bapak Pers Nasional.

Berikut ini biografi lengkap Tirto Adhi Soerjo.

Baca juga: RM Tirto Adhi Soerjo: Kehidupan dan Kiprahnya

Siapa itu Tirto Adisuryo?

Raden Mas Tirto Adhi Soerjo lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 1880.

R.M. Tirto Adhi Soerjo adalah anak dari Raden Ngabehi Muhammad Chan Tirtodipuro dan cucu dari Raden Mas Tumenggung Tirtonoto.

Meskipun memiliki latar belakang sebagai priyayi yang seharusnya melanjutkan pendidikan di bidang pemerintahan, Tirto memilih untuk mengejar pendidikan kedokteran di Stovia Batavia sejak 1893 hingga 1900.

Tirto menjadi pionir dalam menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan sarana membentuk opini publik pada masa penjajahan.

Keberaniannya dalam menulis kritik tajam terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu telah membuatnya menghadapi konsekuensi berat, termasuk penangkapan dan pengasingan dari Pulau Jawa. 

Jejak karier Tirto Adhi Soerjo

Bagi Tirto Adhi Soerjo, peran pers seharusnya berfokus pada pengembangan dan pemahaman akan hak-hak serta martabat rakyat.

Oleh karena itu, ia sangat aktif dalam mengelola berbagai media massa, baik sebagai penulis maupun pemimpin redaksi, termasuk Pembrita Betawi, Soenda Berita, Medan Priyayi, Soeloeh Keadilan, Poetri Hindia, Sarotomo, Soeara B.O.W, Soeara Spoor dan Tram, serta Soeraaurna.

Ia melihat tugasnya sebagai wartawan dapat menjadi sarana untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul.

Tirto Adhi Soerjo memulai kariernya di dunia jurnalistik saat ia menjadi kepala redaksi surat kabarnya yang bernama Soenda Berita pada 1901.

Soenda Berita merupakan surat kabar pertama yang sepenuhnya dikelola langsung oleh orang pribumi.

Antara tahun 1905-1906, Tirto Adhi Soerjo melakukan perjalanan panjang di luar Jawa untuk mengumpulkan dana, tetapi sayangnya upaya tersebut berdampak fatal terhadap kelangsungan Soenda Berita.

Soenda Berita mengalami nasib tragis dengan kehilangan dukungan finansial dan akhirnya menyebabkan penghentian penerbitannya.

Pada 1906, Tirto Adhi Soerjo mendirikan Sarekat Prijaji, sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kaum pribumi.

Lalu, pada 1907, Tirto Adhi Soerjo memimpin Medan Prijaji, sebuah surat kabar pertama di Nusantara dengan redaksi yang berasal dari orang pribumi dan diterbitkan dalam bahasa Melayu secara mingguan.

Berbasis di Bandung, Medan Prijaji menjadi surat kabar pertama yang mengusung semangat nasionalis. Medan Prijaji bahkan sempat memiliki pelanggan tetap 2.000 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com