Mengenal Ketua BPUPKI, Radjiman Wedyodiningrat

KOMPAS.com - Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat merupakan seorang dokter dan pemikir besar yang berperan penting dalam menggambarkan wajah pergerakan nasional dan perkembangan kesehatan di Indonesia.

Bagaimana perjalanan hidup Radjiman, mulai dari kelahirannya di Yogyakarta hingga jejak-jejak gemilangnya di dunia kedokteran dan pergerakan nasional?

Berikut ini biografi lengkap Radjiman Wedyodiningrat.

Baca juga: 29 Mei 1945, Sidang Pertama BPUPKI dan Lahirnya Bibit Pancasila

Profil Radjiman Wedyodiningrat

Radjiman Wedyodiningrat lahir di Desa Melati, Kampung Glondongan, Yogyakarta pada 21 April 1879.

Ia memiliki latar belakang keturunan Gorontalo dari garis keturunan ibunya.

Sementara itu, ayahnya yang bernama Sutodrono tercatat sebagai saudara dari Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh nasional.

Pada awalnya, Radjiman hanya dapat mengikuti pelajaran dari luar jendela kelas saat mengantarkan anak dr. Wahidin bersekolah.

Namun, seorang pendidik Belanda akhirnya memberikan izin kepada Radjiman untuk masuk ke dalam kelas dan mengikuti proses pembelajaran.

Pendidikan formal Radjiman dilanjutkan di Europese Lagere School (ELS) yang berhasil diselesaikannya pada 1893.

Selanjutnya, Radjiman melanjutkan studi di Sekolah Dokter Jawa di Batavia (STOVIA) dan berhasil meraih kelulusan pada 1899.

Awal karier Radjiman sebagai dokter dimulai di rumah sakit CBZ di Batavia.

Dari sana, dia bertugas di berbagai daerah, seperti Banyumas (1899), Purworejo (1899), Semarang (1900), Madiun (1901), Sragen (1905), dan Lawang (1905).

Pada 1906, Radjiman melanjutkan studi ke Sekolah Dokter Tinggi di Amsterdam. Pada 1910, dia meraih gelar arts (dokter).

Pada tahun sama, Radjiman mengajukan pengunduran diri dari pegawai pemerintah dan fokus menjadi dokter di Keraton Surakarta.

Berkat pelayanannya di Keraton Surakarta, Pakubuwono X memberikan gelar kehormatan KRT dengan nama Wedyodiningrat.