KOMPAS.com - Sumber sejarah berperan sangat penting dalam pencarian peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Sumber sejarah berguna sebagai bukti keabsahan sebuah peristiwa.
Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah terdiri atas sumber primer, sumber sekunder, dan sumber tersier.
Lantas, apa yang dimaksud dengan sumber sejarah primer dan apa saja contohnya?
Baca juga: Mengapa Arsip Menjadi Sumber Sejarah Primer?
Sumber sejarah primer merupakan sumber yang terbuat, tertulis, terekam, dan terdata pada saat suatu peristiwa sejarah berlangsung.
Menurut Permendikbud tahun 2016, sumber primer adalah kesaksian seorang saksi yang menyaksikan peristiwa secara langsung menggunakan indra lainnya, alat mekanis, dokumen, naskah perjanjian, arsip, dan surat kabar.
Artinya, seseorang yang hidup di pada saat peristiwa terjadi juga dapat disebut sebagai sumber primer.
Sumber sejarah primer menjadi hal wajib yang disyaratkan untuk memperoleh sebuah peristiwa sejarah yang valid.
Kendati demikian, bukan berarti satu sumber primer dapat dipastikan menjadi sebuah kebenaran dari sejarah.
Sebuah sumber sejarah primer perlu diteliti, dicari latar belakangnya, atau dibandingkan dengan sumber primer lainnya.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Fosil sebagai Sumber Sejarah
Sumber sejarah primer dapat berupa tulisan, lisan, dan audiovisual yang sezaman dengan peristiwa.
Beberapa contoh sumber sejarah primer, di antaranya:
Kerajaan Majapahit misalnya, meninggalkan banyak sumber sejarah primer berupa prasasti, candi, dan kitab.
Beberapa contoh sumber sejarah primer Kerajaan Majapahit yakni Kitab Negarakertagama, Candi Brahu, Candi Tikus, Prasasti Kudadu, Prasasti Sukamerta, dan masih banyak lainnya.
Referensi: