KOMPAS.COM - Abu Nawas adalah seorang penyair berdarah Arab dan Persia yang terkenal pada abad ke-8 Masehi.
Ia digambarkan sebagai sastrawan Arab terbesar yang bijaksana dan memiliki sifat jenaka.
Pria yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di Irak ini dikenal karena bakat sastranya serta kecintaannya yang kuat pada anggur.
Banyak syair karya Abu Nawas yang menggambarkan wine (minuman beralkohol dari fermentasi jus anggur) serta mencerminkan kehidupan, keyakinan, dan kecintaannya.
Abu Nawas lahir pada 756 M, dengan nama Abu Al-Hasan bin Hani’ Al-Hakimi di Kota Ahwaz, Persia.
Ia lahir dari seorang ibu berdarah Persia dan seorang ayah keturunan Arab.
Ayahnya seorang prajurit yang telah meninggal dunia ketika Abu Nawas masih kecil.
Abu Nawas kecil kemudian diasuh oleh ibunya dan dibawa pindah ke kota Basrah.
Di kota inilah Abu Nawas diperkenalkan dengan bahasa dan kesusasteraan.
Baca juga: Tokoh-tokoh Islam Terkenal dari Masa Kejayaan Islam
la sering menghadiri pertemuan-pertemuan yang membicarakan masalah bahasa atau sastra.
Setelah merasa memiliki bekal ilmu pengetahuan mengenai bahasa dan sastra, Abu Nawas pergi ke Kufah untuk melanjutkan studi kepada seorang penyair bernama Walibah al Habbab al Asadi.
Tidak lama kemudian, ia pergi ke Bagdad untuk menemui penguasa pemerintahan pada waktu itu, yaitu Khalifah Harun ar Rasyid.
Di sinilah ia kemudian menemukan dunianya, yakni kesusasteraan atau lebih tepatnya kepenyairan.
Ia menciptakan puisi mengenaik berbagai topik, seperti soal pria, wanita, sanjungan, cacian, hingga tentang minuman keras.
Lantaran terlalu gemar menulis puisi tentang minuman keras (khamr), ia pun digolongkan ke dalam kelompok penyair khamr yang terbesar.