Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Singkat KH Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah

Kompas.com - 28/08/2023, 17:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com Ahmad Dahlan adalah tokoh pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Melalui gerakannya di Muhammdiyah, Ahmad Dahlan menjadi salah satu tokoh Islam berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Ia mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta 18 November 1912.

Berikut ini biografi singkat Ahmad Dahlan.

Masa muda

Ahmad Dahlan memiliki nama kecil Muhammad Darwis. Ia lahir pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau Senin Legi tanggal 18 November 1912.

Ia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dan termasuk keturunan dari Maulana Malik Ibrahim, salah satu Walisongo yang menjadi pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.

Baca juga: 9 Wali Songo dan Strategi Dakwahnya

Ketika memasuki usia 15 tahun, Ahmad Dahlan pergi melaksanakan ibadah haji dan tinggal selama lima tahun di Mekkah.

Pada lima tahun tersebut, Ahmad Dahlan pun mulai berinteraksi dengan para pemikir pembaharu dalam agama Islam, seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Al Afghani, hingga Ibnu Taimiyah.

Seusai pulang dari Mekkah pada 1888, ia kemudian mengganti namanya menjadi Ahmad Dahlan.

Baca juga: KH Ahmad Dahlan, Tokoh Pembaharuan Muhammadiyah

Mendirikan Muhammadiyah

Pada 1903, Ahmad Dahlan kembali ke Mekkah dan menetap di sana selama dua tahun.

Ketika kembali ke Mekkah, Ahmad Dahlan pun memiliki kesempatan untuk berguru kepada Syekh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu KH Hasyim Asyari.

Sepulang dari Mekkah, Ahmad Dahlan menikahi Siti Walidah yang merupakan sepupunya sendiri.

Kemudian pada 1912, Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta.

Muhammadiyah menjadi jawaban terhadap keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan yang merupakan dampak lanjut penindasan sistem Tanam Paksa 1245-1337 H/1830-1919 M.

Seperti diketahui, penjajahan Belanda telah melahirkan kemiskinan, kebodohan, rendahnya nilai kesehatan, rusaknya aqidah, membengkaknya jumlah yatim piatu, dan kesengsaraan rakyat Indonesia.

Baca juga: Khittah Perjuangan Muhammadiyah dari Masa ke Masa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com