Tantangan zaman yang demikian dijawab oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan gerakan reformasi sistem dakwah agama, pendidikan, serta sosial.
Melalui Muhammadiyah, ia membangun sekolah, panti asuhan yatim piatu, serta organisasi lain sebagai jalan penolong kesengsaraan umat.
Istrinya, Nyai Ahmad Dahlan juga membentuk Aisyiah sebagai gerakan perempuan Islam.
Ahmad Dahlan meninggal dunia di usia 54 tahun pada 1923. Ia dimakamkan di permakaman Karangkajen, Yogyakarta.
Referensi :