Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Lumpuh, Si Buta, dan Si Pengentut, Cerita Rakyat Minangkabau

Kompas.com - 11/08/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dikisahkan ada satu keluarga yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan seorang ibu.

Ketiga anak laki-laki ini yang satu mengalami kelumpuhan, yang seorang buta, dan seorang lagi pengentut.

Suatu waktu, ketiga anak laki-laki ini melakukan sebuah kesalahan, sehingga mereka diusir oleh ibunya.

Lalu, bagaimana nasib si lumpuh, si buta, dan si pengentut?

Baca juga: Gajah dan Burung Pipit, Cerita Rakyat Minangkabau

Kisah lengkap si lumpuh, si buta, dan si pengentut

Suatu pagi, sang ibu menyuruh ketiga anak laki-lakinya untuk menunggui jemuran padi.

Padi yang dijemur hanya sedikit karena mereka adalah keluarga tidak mampu.

Sayangnya, saat sedang menjaga padi itu, mereka justru mengupas dan memakannya sampai habis.

Alhasil, sang ibu pun marah besar kepada ketiga anaknya itu. Diusirnya anak-anak itu dari sana.

Si lumpuh, si buta, dan si pengentut pun bergegas pergi dari rumahnya.

Karena si pengentut ini tidak berhenti buang gas, kedua saudaranya pun menyuruh ia untuk menyumbat anusnya menggunakan sabut kelapa.

Setelah sekian lama berjalan, sampailah mereka ke rumah seorang pencuri. Namun, si pencuri tidak ada di rumah.

Lalu, mampirlah mereka ke rumah itu dan dilihatnya ada periuk di dalam tungku.

Diangkatnya periuk itu dan dilihat di dalamnya ada nasi.

Tanpa berlama-lama, ketiga anak ini langsung melahap habis nasi itu beserta lauk-pauknya.

Setelah selesai makan, mereka tertawa terbahak-bahak karena kegirangan. Tanpa sadar, si pencuri ternyata sudah pulang ke rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com