Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah dan Burung Pipit, Cerita Rakyat Minangkabau

Kompas.com - 07/08/2023, 13:35 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gajah dan Burung Pipit merupakan cerita rakyat yang berasal dari Minangkabau.

Cerita ini mengisahkan tentang upaya penyerangan burung pipit terhadap gajah yang selalu memakan habis telur-telur puyuh di ladang tebu.

Berikut ini kisah lengkapnya.

Baca juga: Cerita Rakyat tentang Orang Miskin dan Harimau

Gajah dan Burung Pipit

Dikisahkan ada sebuah ladang tebu yang kerap kali didatangi oleh banyak puyuh, bahkan mereka membuat sarang di ladang tersebut.

Di sarang tersebut, para puyuh ini ada yang beranak, ada pula yang sedang bertelur.

Setiap hari telur-telur puyuh tersebut habis karena dimakan gajah.

Sebab, banyak gajah datang ke ladang itu dan semua anak puyuh sekaligus telur-telurnya habis terinjak oleh segerombolan gajah tersebut.

Para puyuh kemudian berkumpul membicarakan mengenai masalah tersebut bersama kawan mereka, burung pipit.

Para puyuh berkata, “Kami diganggu oleh gajah, telur kami habis diinjaknya dan anak-anak kami mati semuanya. Dilarang dia tidak bisa. Bagaimana cara kami menghindari bahaya ini?”

Burung pipit menjawab, “Besok saya datang ke sana, biarlah saya coba melawan gajah itu. Katakan kepada gajah saya akan datang besok”.

Puyuh kemudian kembali ke ladang tebu dan memberitahu kepada gajah.

Kemudian gajah berkata, “Baiklah, datanglah, betapa besarnya burung pipit, saya pijak saja mati”.

Keesokan harinya, datanglah burung pipit ke ladang tebu.

Kata burung pipit kepada gajah, “Kalau tidak berderak-derak tulang punggung saya pijakkan, entahlah”.

Gajah mendengar perkataan pipit. Mereka kemudian berlarian mengejar burung pipit.

Namun, dengan sigap burung pipit hinggap di punggung gajah sambil berkata, “Tiap jam cuma-cuma”.

Lalu, gajah tadi lari. Ia berkata tulang punggungnya patah.

 

Referensi:

  • Djamaris, Edwar. (2001). Cerita Rakyat Minangkabau. Jakarta: Pusat Bahasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com