Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Peneliti Kunang-kunang Pertama Kali?

Kompas.com - 04/08/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang terlihat jelas saat malam hari.

Adapun cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang merupakan sebuah sinar dingin yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang hingga 510 sampai 670 nanometer.

Biasanya, warna cahaya yang dikeluarkan adalah merah pucat, kuning, atau hijau.

Di balik fakta-fakta menarik mengenai kunang-kunang, tentu ada jasa seorang ilmuwan yang meneliti lebih lanjut mengenai hewan cantik dan unik yang satu ini.

Lantas, siapa peneliti kunang-kunang pertama kali?

Baca juga: Chimera, Monster Gabungan Tiga Hewan dalam Mitologi Yunani

Dr. William David McElroy

William McElroy adalah putra dari pasangan William D McElroy dan Ora Shipley dari Rogers, Texas, Amerika Serikat, yang lahir pada 22 Januari 1917.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah McAllen di McAllen, Texas pada 1935, McElroy melanjutkan pendidikannya di Pasadena Junior College di California.

Kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di Universitas Stanford dengan beasiswa.

Ia pun berhasil lulus dari Stanford pada 1937.

Lebih lanjut, McElroy berhasil meraih gelar master dalam bidang biologi setelah lulus dari Reed College dan mendapat gelar PhD di Universitas Princeton pada 1943.

Meneliti kunang-kunang

William McElroy merupakan peneliti kunang-kunang pertama di dunia.

Setelah kuliah, McElroy menjadi profesor di Universitas Johns Hopkins, di mana ia memprakarsai program independen dalam bioluminesensi.

McElroy merekrut siswa-siswanya untuk mengumpulkan kunang-kunang dan melakukan eksperimen pada 1947.

Beliau meneliti kunang-kunang yang dikumpulkan dari wilayah Baltimore.

Dalam proses eksperimennya, McElroy menemukan bahwa munculnya cahaya pada kunang-kunang adalah hasil dari reaksi enzimatik dengan senyawa ATP atau adenosin trifosfat.

Baca juga: Kamaluddin Ad-Damiri, Peneliti Hewan Termasyhur dari Mesir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com