Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Si Lumpuh, Si Buta, dan Si Pengentut, Cerita Rakyat Minangkabau

Ketiga anak laki-laki ini yang satu mengalami kelumpuhan, yang seorang buta, dan seorang lagi pengentut.

Suatu waktu, ketiga anak laki-laki ini melakukan sebuah kesalahan, sehingga mereka diusir oleh ibunya.

Lalu, bagaimana nasib si lumpuh, si buta, dan si pengentut?

Kisah lengkap si lumpuh, si buta, dan si pengentut

Suatu pagi, sang ibu menyuruh ketiga anak laki-lakinya untuk menunggui jemuran padi.

Padi yang dijemur hanya sedikit karena mereka adalah keluarga tidak mampu.

Sayangnya, saat sedang menjaga padi itu, mereka justru mengupas dan memakannya sampai habis.

Alhasil, sang ibu pun marah besar kepada ketiga anaknya itu. Diusirnya anak-anak itu dari sana.

Si lumpuh, si buta, dan si pengentut pun bergegas pergi dari rumahnya.

Karena si pengentut ini tidak berhenti buang gas, kedua saudaranya pun menyuruh ia untuk menyumbat anusnya menggunakan sabut kelapa.

Setelah sekian lama berjalan, sampailah mereka ke rumah seorang pencuri. Namun, si pencuri tidak ada di rumah.

Lalu, mampirlah mereka ke rumah itu dan dilihatnya ada periuk di dalam tungku.

Diangkatnya periuk itu dan dilihat di dalamnya ada nasi.

Tanpa berlama-lama, ketiga anak ini langsung melahap habis nasi itu beserta lauk-pauknya.

Setelah selesai makan, mereka tertawa terbahak-bahak karena kegirangan. Tanpa sadar, si pencuri ternyata sudah pulang ke rumah.

Mereka pun segera berlari dan bersembunyi di sela-sela dinding dapur.

Sementara itu, si pencuri langsung pergi menuju ke dapur. Dilihatnya di dapur sudah tidak ada lagi periuk.

Justru yang dilihat oleh si pencuri adalah sebuah sabut kelapa. Ia kemudian mencabut sabut kelapa itu yang digunakan untuk menyumpal si pengentut.

Alhasil, begitu sabut kelapa tercabut, berdeburlah kentut si pengentut yang sangat bau ke hidung dan mulut si pencuri.

Saking terkejutnya, si pencuri lari ke halaman rumah karena ia mengira itu adalah suara meriam jin.

Begitu menyadari si pencuri sudah tidak ada di dalam rumah, ketiga anak itu langsung mencari harta benda milik untuk dibawa pulang dan diberikan kepada ibunya.

Begitu sampai di rumah, ketiga anak ini langsung memberikan harta-harta yang ia temukan di tempat si pencuri.

Ibu mereka bertanya, “Di mana kalian ambil harta itu?”

“Diberi orang tua berjenggot panjang dalam rimba”, kata ketiga anaknya berbohong.

Referensi:

  • Djamaris, Edwar. (2001). Cerita Rakyat Minangkabau. Jakarta: Pusat Bahasa.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/11/140000179/si-lumpuh-si-buta-dan-si-pengentut-cerita-rakyat-minangkabau-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke