Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Penulisan Sejarah oleh Para Musafir dan Pendeta

Kompas.com - 11/08/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah adalah salah satu bentuk dari cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau.

Untuk dapat mengetahui suatu peristiwa bersejarah, maka para sejarawan perlu melakukan penelitian sejarah.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan penulisan sejarah.

Perlu diketahui, bahwa penulisan sejarah ini tidak hanya dilakukan oleh sejarawan, tetapi juga para musafir dan pendeta.

Lantas, apa tujuan penulisan sejarah oleh para musafir dan pendeta?

Baca juga: I-Tsing, Biksu China yang Memperdalam Agama Buddha di Sriwijaya

Tujuan penulisan sejarah oleh para musafir dan pendeta

Musafir atau disebut juga peziarah adalah orang yang melakukan suatu perjalanan jauh.

Sementara itu, pendeta adalah seorang pemimpin agama, yang umum digunakan untuk menyebut pemimpin agama Kristen.

Para musafir dan pendeta juga tercatat sebagai tokoh yang melakukan penulisan sejarah.

Kedua tokoh ini memiliki tujuan yang berbeda.

Tujuan penulisan sejarah oleh para musafir adalah untuk menuliskan keindahan alam dan keramahan penduduk dalam tulisannya.

Sementara itu, pendeta menetap dan melakukan penulisan sejarah untuk mengembangkan agama yang dianutnya atau ingin menyelidiki lebih jauh untuk memperdalam ajaran agamanya.

Salah satu pendeta yang berperan besar dalam historiografi Indonesia adalah I-Tsing.

Catatan perjalanan yang ditulis oleh I-Tsing dijadikan sebagai sumber para ahli dalam mengungkap Kerajaan Sriwijaya dan perkembangan ajaran agama Buddha di Nusantara pada abad ke-7.

Dalam catatannya tertulis bahwa I-Tsing kagum dengan perkembangan agama Buddha di Sriwijaya.

Bahkan I-Tsing juga menyarankan para biksu dari negerinya yang hendak menuju Nalanda untuk belajar di Sriwijaya.

Selain itu, ia juga menulis bahwa raja-raja di Nusantara banyak yang memeluk agama Buddha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com