KOMPAS.com - Haji Wada adalah ibadah haji pertama dan terakhir Nabi Muhammad.
Haji Wada terjadi pada tahun 10 Hijriah atau 632 Masehi.
Pada momen Haji Wada, Nabi Muhammad menjalankan umrah dan haji sekaligus.
Kata wada dalam bahasa Arab artinya perpisahan. Disebut demikian karena dalam ibadah haji ini Rasulullah menyampaikan pidato terakhirnya.
Haji Wada menjadi salah satu peristiwa paling bersejarah dalam Islam karena ritual-ritual haji yang dilakukan Nabi Muhammad pada saat itu menjadi panutan umat Muslim dunia hingga saat ini.
Baca juga: Sejarah Ibadah Haji
Sejak hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622, Nabi Muhammad sudah melaksanakan umrah lebih dari satu kali.
Akan tetapi, Rasulullah belum sekalipun menunaikan ibadah haji. Karena itu, Nabi Muhammad berkomitmen untuk menjalankan ibadah haji pada tahun 10 Hijriah atau 632 Masehi.
Peristiwa ibadah haji Rasulullah untuk pertama dan terakhir inilah yang kemudian dikenal sebagai Haji Wada.
Ketika kabar mengenai rencana Nabi Muhammad berhaji tersebar, umat Islam di Madinah dan sekitarnya bersemangat untuk mengikuti.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Haji Wada diikuti oleh sekitar 90.000 jemaah haji.
Mereka sengaja datang ke Madinah setelah mendengar kabar Rasulullah akan berangkat menunaikan ibadah haji.
Baca juga: Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad
Dalam perjalanan, tidak sedikit umat Islam yang bergabung dengan rombongan Nabi Muhammad menuju Mekkah.
Syekh Mushtafa as-Siba’i dalam As-Sirah an-Nabawiyah Durus wa ‘Ibar melaporkan total ada 114.00 umat Muslim dari Jazirah Arab dan sekitarnya yang turut serta dalam Haji Wada.
Sementara Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam Ar-Rahiqul Makhtum melaporkan jumlah jemaah haji saat itu sebanyak 124.000 atau 140.000 orang.
Perjalanan Haji Wada dimulai pada hari Sabtu, 25 Dzulqa'dah 10 Hijriah atau 22 Februari 632 Masehi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya