Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Preanger Stelsel

Kompas.com - 13/06/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Preanger Stelsel adalah sistem tanam dan penyerahan paksa kopi yang dibebankan kepada rakyat Priangan, Jawa Barat, pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Sistem ini dibuat oleh kongsi dagang Belanda, VOC, dan mulai diterapkan pada awal abad ke-18.

Belanda mengeluarkan Preanger Stelsel sebagai upaya menghadapi persaingan dalam perdagangan kopi dengan para pedagang Turki.

Pasalnya pada saat itu, kopi dianggap sebagai barang berharga uang karena menjadi salah satu barang paling dicari masyarakat Eropa dan permintaannya di pasar dunia terus meningkat.

Karena sukses mendatangkan keuntungan melimpah bagi Belanda, Preanger Stelsel menjadi satu-satunya sistem eksploitasi kolonial yang dipertahankan sejak zaman VOC hingga masa liberal di Indonesia (1870).

Lantas, apa dampak dari Preanger Stelsel?

Baca juga: Preanger Stelsel, Sistem Eksploitasi Kolonial yang Bertahan Lama

Priangan menjadi produsen kopi terpenting di dunia

Sejak penerapan Preanger Stelsel, Priangan menjadi produsen kopi terpenting di dunia.

Pada abad ke-18, setengah hingga tiga perempat kopi di pasaran dunia berasal dari Priangan.

Hasil dari kebijakan Preanger Stelsel itu menjadikan VOC sebagai penguasa monopoli perdagangan kopi dunia.

Baca juga: Perbedaan Preanger Stelsel dan Cultuurstelsel

Rakyat Priangan hidup menderita

Adalah sebuah ironi, meski Priangan menjadi produsen kopi terpenting di dunia, rakyatnya hidup menderita.

Dalam sistem ini, rakyat Priangan diwajibkan menanam kopi dan menyerahkan semua hasilnya kepada VOC untuk dibeli dengan harga sangat rendah.

Saat menjalankan Preanger Stelsel, VOC bekerja sama dengan para bupati, yang bertugas memobilisasi rakyat dan menjadi perantara dalam hal penyerahan tanaman kopi maupun bayaran dari VOC.

Dapat dikatakan, para bupati memiliki peran sebagai tangan kanan VOC dalam Preanger Stelsel.

Sayangnya, banyak bupati yang justru mengkhianati rakyatnya sendiri dengan melakukan korupsi.

Tidak jarang uang bayaran dari VOC tidak diberikan kepada rakyat.

Baca juga: Latar Belakang Land Rent System

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com