Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Gerakan Non-Blok yang Berkaitan dengan HAM

Kompas.com - 10/05/2023, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Gerakan Non Blok (GNB) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari 120 negara yang menganggap diri mereka tidak beraliansi dengan kekuatan apapun alias netral.

Gerakan ini berawal pada 1950-an sebagai upaya beberapa negara untuk menghindari polarisasi Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.

Adapun tujuan utama GNB adalah untuk mengupayakan hak guna menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas negara anggota.

Dari tujuan tersebut dapat dilihat bahwa GNB masih berkaitan dengan hak asasi manusia (HAM).

Lantas, apa saja tujuan Gerakan Non Blok yang berkaitan dengan HAM?

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Latar Belakang, Pelopor, Tujuan, dan Prinsip

Menolak kolonialisme

Kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atau bangsa terhadap daerah atau wilayah lain dengan maksud memperluas wilayah.

Tujuan dari kolonialisme adalah untuk menguras sumber daya alam dari daerah koloni untuk dibawa ke negara induk mereka.

Praktik kolonialisme ini pada dasarnya sangat merugikan, terutama negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam seperti Indonesia.

Bangsa Indonesia selama berabad-abad hidup dalam kolonialisme bangsa Eropa.

Letak geografis Indonesia yang berada pada posisi silang dua benua dan dua samudra membuat posisinya sangat strategis dalam jalur pelayaran dan perdagangan dunia.

Oleh sebab itu, Indonesia menjadi sasaran empuk bagi bangsa Eropa yang menerapkan kebijakan kolonialisme.

Praktik kolonialisme ini tentu sangat bertentangan dengan tujuan dari Gerakan Non Blok.

Sebab, kolonialisme melanggar HAM yaitu merendahkan martabat manusia dengan mengeksploitasi bangsa lain.

Baca juga: Latar Belakang Munculnya Masalah Apartheid

Menentang apartheid

Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan sekitar awal abad ke-20.

Menurut politik, perbedaan warna kulit ini, orang kulit putih dianggap memiliki status tertinggi, diikuti oleh orang India dan kulit berwarna, baru setelah itu orang kulit hitam.

Dalam perkembangannya, sistem apartheid ini pun dianggap sebagai diskriminasi politik dan ekonomi terhadap orang berkulit hitam.

Hal ini lah yang membuat apartheid dianggap melanggar hak asasi manusia, sehingga bertentangan dengan tujuan dari Gerakan Non Blok.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com