Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Suku Tengger

Kompas.com - 06/05/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal dengan keanekaragamannya, mulai dari bahasa, agama, hingga suku.

Salah satu suku yang ada di Jawa Timur adalah Suku Tengger.

Suku Tengger adalah suku yang mendiami dataran tinggi sekitaran kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur.

Lalu, bagaimana asal-usul Suku Tengger?

Baca juga: Legenda Tengger, Pengorbanan Anak Roro Anteng dan Joko Seger

Asal-usul Tengger

Terdapat tiga teori yang mengulas mengenai asal-usul penamaan Tengger. Ketiga teori tersebut adalah:

  1. Tengger yang berarti tegak atau berdiam diri tanpa gerak, yang melambangkan watak orang Tengger yang berbudi pekerti luhur.
  2. Tengger yang bermakna pegunungan, sesuai dengan daerah kediaman Suku Tengger.
  3. Tengger berasal dari gabungan nama leluhur suku Tengger, yaitu Rara Anteng dan Jaka Seger

Terlepas dari tiga teori tersebut, masyarakat setempat mempercayai bahwa nenek moyang masyarakat Suku Tengger berasal dari Majapahit.

Hal ini masih berkaitan dengan masa Kerajaan Hindu di Pulau Jawa, di mana pegunungan Tengger diakui sebagai sebuah tempat suci yang dihuni oleh abdi spiritual dari Sang Hyang Widi Wasa yang biasa disebut hulun.

Teori ini pun dibuktikan dengan adanya Prasasti Walandhit berangka 851 Saka atau 929 M.

Di dalam prasasti tersebut diceritakan adanya sebuah desa bernama Walandhit di Pegunungan Tengger yang merupakan tempat suci yang didiami oleh Hyang Hulun atau abdi Tuhan.

Kemudian, ditemukan prasasti berikutnya di daerah Penanjakan (Desa Wonokitri) Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur berangka 1327 Saka atau 1405 M.

Baca juga: Isi Prasasti Walandit dari Kawasan Bromo Tengger

Legenda Rara Anteng dan Jaka Seger

Lebih lanjut, asal-usul Suku Tengger juga disebut-sebut masih berkaitan dengan cerita rakyat tentang Rara Anteng dan Jaka Seger.

Konon, sepasang suami istri ini sangat mengidam-idamkan untuk memiliki buah hati lagi.

Demi bisa mendapatkan keturunan, Rara Anteng dan Jaka Seger pun harus menumbalkan anak bungsunya ke dalam kawah Bromo sebagai syarat.

Sayangnya, baik Rara Anteng maupun Jaka Seger sama-sama tidak rela mengorbankan anaknya, R Kusuma.

Mereka justru menyembunyikan anak bungsunya tersebut di daerah Ngadas.

Karena syarat tersebut tidak mereka penuhi, kawah Bromo pun tiba-tiba mengeluarkan sebuah letusan hebat dan akhirnya R Kusuma lebih memilih untuk berkorban demi menyelamatkan keluarganya.

Sebelum melompat ke kawah, R Kusuma berpesan kepada kedua orang tuanya untuk mengirimkan hasil bumi ke Gunung Bromo setiap tanggal 14 Kasada.

Keturunan dari Rara Anteng dan Jaka Seger lainnya inilah yang dipercaya sebagai nenek moyang masyarakat Suku Tengger sampai saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com