KOMPAS.com – KH. Hasyim Asy’ari merupakan tokoh penting dari golongan ulama dalam masa kemerdekaan Indonesia.
Masa menuju kemerdekaan diwarnai dengan gerakan dari berbagai kalangan, termasuk dari golongan ulama.
Gerakan dari golongan ulama juga beragam, mulai dari perlawanan fisik hingga jalur pendidikan.
KH. Hasyim Asy'ari memilih jalan perjuangan melalui bidang pendidikan dan organisasi keislaman.
Ia merupakan seorang pendiri Pesantren Tebuireng dan Nahdlatul Ulama.
Melalui lembaga itulah, beberapa perjuangan direalisasikan oleh Hasyim Asy'ari.
Salah satu perjuangan Hasyim Asy'ari adalah mendeklarasikan Fatwa Mawaizh yang memiliki pengaruh luar biasa bagi gerakan umat Islam.
Baca juga: Peristiwa Penting pada Masa Pergerakan Nasional
Fatwa Mawaizh merupakan fatwa monumental yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari melalui forum Nahdlatul Ulama (NU).
Fatwa ini disampaikan pada saat NU melaksanakan forum Muktamar ke-11 tahun 1935 di Kota Banjarmasin.
Melalui forum itu, Kiai Hasyim Asy'ari menyampaikan fatwa yang berisi tentang semangat persatuan dan perjuangan.
"Bahwa kemenangan kita semua, bergantung kepada bantu-membantu dan persatuan yang padu di antara kita".
Dalam fatwa tersebut beliau juga menyematkan semangat nasionalisme melalui kalimat, "Daerah kita satu belaka: Jawa".
Heru Sukadri dalam buku "Kiai Haji Hasyim Asy'ari: Riwayat Hidup dan Pengabdiannya", mengatakan, kata Jawa pada kala itu digunakan Hasyim Asy'ari untuk menyebut Indonesia.
Baca juga: Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional
Setelah disampaikannya Fatwa Mawaizh oleh Hasyim Asy'ari memberi dampak besar terhadap pergerakan kaum islam.
Fatwa yang disampaikan melalui forum tersebut direspons positif oleh umat Muslim, khususnya para pemimpin-pemimpin kelompok Islam.