Kelebihan dan Kekurangan Fosil sebagai Sumber Sejarah

KOMPAS.com - Fosil adalah sisa tulang belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu karena proses-proses geologis yang membentuknya.

Istilah fosil berasal dari kata dalam Bahasa Latin, fossilis, yang artinya diperoleh dengan menggali.

Fosil dari masa lalu biasanya tertanam di bawah lapisan tanah dan didapatkan melalui proses penggalian atau ekskavasi.

Fosil bisa dijadikan sumber sejarah karena dapat membantu merekonstruksi kehidupan masa lalu.

Sebagai sumber sejarah, fosil memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa saja?

Baca juga: Apa Itu Fosil Pandu?

Kelebihan dan kekurangan dari fosil

Fosil yang paling umum ditemukan adalah kerangka makhluk hidup yang tersisa seperti gigi, tulang, dan cangkang.

Salah satu kelebihan sumber fosil adalah dapat digunakan untuk memahami sejarah lapisan batuan di bumi.

Fosil juga dapat membantu menentukan umur bumi, perkembangan flora dan fauna, dan perkembangan kehidupan manusia.

Persebaran geografi fosil juga memungkinan para ahli geologi untuk mencocokkan susunan batuan dari bagian-bagian lain di dunia.

Selain itu, fosil bisa disimpan di museum untuk menarik minat masyarakat agar datang dan memelajari kehidupan di masa lampau.

Baca juga: Mengapa Pulau Jawa Menjadi Pusat Penemuan Fosil Manusia Purba?

Sebagai sumber sejarah, fosil juga memiliki sejumlah kekurangan.

Salah satu kekurangan dari fosil adalah fosil bisa mengalami kerusakan atau hancur. Karena itu, urutannya tidak selalu menggambarkan urutan filogeni yang utuh.

Rekaman fosil selalu tidak lengkap karena proses geologis umumnya menyebabkan bangkai makhluk hidup menjadi musnah secara alami.

Umumnya, bagian yang menjadi fosil adalah bagian yang keras seperti tulang, cangkang, dan gigi.

Sedangkan bagian yang lunak seperti daging akan segera membusuk secara alami dan musnah.

Selain itu, penggaliannya memakan waktu lama dan biaya yang sangat besar.