Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Prasasti Hering, Ungkap Nama Asal Tiga Desa di Nganjuk

Kompas.com - 28/12/2022, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Prasasti Hering merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur, yang ditemukan di Nganjuk.

Prasasti ini ditemukan pada 1869 di Desa Kujon Manis, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Saat ini Prasasti Hering menjadi salah satu koleksi Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan nomor inventaris D67.

Isi prasasti ini mengungkap nama asal dari tiga desa di Nganjuk. Berikut isi Prasasti Hering.

Baca juga: Prasasti Anjuk Ladang, Asal Muasal Nama Nganjuk

Isi Prasasti Hering

Prasasti Hering dikeluarkan pada 856 Saka atau bertepatan dengan 22 Mei 934 Masehi.

Pada prasasti disebutkan nama Mpu Sindok dengan gelarnya Sri Maharaja Mpu Sindok Sri Isanawikrama Dharmmotunggadewa.

Gelar Mpu Sindok pada Prasasti Hering tidak lagi menyebutkan gelar Rakai Hino, Halu, Srimahamantri, seperti yang terdapat pada prasasti peninggalannya yang lebih tua.

Ukuran Prasti Hering cukup besar, begitu pula isinya yang cukup panjang terdiri atas 35 baris di bagian depan, baris 11 hingga 38 di bagian belakang, 45 baris di samping kiri, dan 47 baris di samping kanan.

Inti dari maklumat yang disampaikan pada Prasasti Hering adalah tentang jual beli tanah sawah yang sangat luas.

Disebutkan nama-nama tempat antara lain Hering, Marganung, dan Hujung.

Baca juga: Prasasti Cane dan Riwayat Desa Tertua di Lamongan

Melansir laman resmi Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, para ahli menduga bahwa nama-nama tersebut merupakan protonim (nama asal) dari tiga desa di Nganjuk.

Tiga desa yang dimaksud yakni Desa Keringan, Ganung, dan Ngujung, yang masih ada sampai saat ini.

Prasasti Hering juga menyebutkan para saksi jual beli sawah yang terdiri dari pejabat kerajaan hingga pejabat tingkat desa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com