Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Penemu Situs Sangiran?

Kompas.com - 23/11/2022, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Situs Sangiran merupakan situs manusia purba yang dianggap terbesar dan terpenting di dunia.

Pasalnya, situs ini menyimpan kekayaan fosil-fosil purbakala, mulai dari fosil manusia purba, binatang-binatang purba, hingga hasil kebudayaan manusia praaksara.

Para peneliti yang melakukan penelitian di Situs Sangiran mempercayai bahwa situs ini merupakan pusat peradaban besar dari manusia purba.

Lantas, siapa yang pertama kali menemukan Situs Sangiran?

Baca juga: Alasan Sangiran Disebut Laboratorium Situs Manusia Purba di Asia

PEC Schemulling, penemu Situs Sangiran

Situs Sangiran berada di wilayah Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah.

Penelitian terhadap fosil purbakala di Situs Sangiran pertama kali dilakukan oleh PEC Schemulling pada 1864.

Fosil yang ditemukan oleh PEC Schemulling di Situs Sangiran adalah berupa fosil vertebrata.

Setelah penemuan Schemulling, ahli paleoantropologi asal Belanda, Eugene Dubois, mendatangi Situs Sangiran pada 1895 untuk melakukan penelitian.

Namun, Eugene Dubois tidak menemukan apa-apa, sehingga ia memilih untuk menghentikan penelitian.

Nama Situs Sangiran baru dikenal luas berkat penelitian yang dilakukan Gustav Heindrich Ralph von Koeningswald pada 1934.

Saat itu, Von Koenigswald menemukan alat-alat batu (artefak litik) hasil budaya manusia purba dalam penelitiannya di wilayah Ngebung, sekitar 2 kilometer dari kubah Sangiran.

Baca juga: Fosil Apa Saja yang Ditemukan di Situs Sangiran?

Von Koenigswald menemukan seribu peralatan sederhana dari batuan kalsedon yang dapat digunakan untuk memotong, menyerut, dan melancipi tombak kayu.

Sejak penemuan Von Koenigswald, para peneliti berbondong-bondong untuk melakukan penelitian di situs ini.

Hasilnya, dari Situs Sangiran telah ditemukan sekitar 100 fosil manusia purba jenis Homo erectus.

Jumlah tersebut merupakan 50 persen dari temuan fosil Homo erectus di dunia, dan 60 persen dari temuan di Indonesia.

Selain fosil manusia purba, situs ini juga menyimpan kekayaan fosil binatang-binatang purba, artefak, dan hasil kebudayaan manusia praaksara.

Melihat hasil temuan tersebut, tidak mengherankan apabila Situs Sangiran memiliki peran yang sangat penting dan dianggap sebagai situs purbakala terlengkap di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com