Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Apa Saja yang Ditemukan di Situs Sangiran?

Kompas.com - 04/06/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situs Sangiran adalah situs manusia purba yang dianggap terbesar dan terpenting di dunia.

Hal ini karena para peneliti meyakini Sangiran sebagai pusat peradaban besar, penting, dan lengkap manusia purba di dunia yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun lalu.

Bahkan, Sangiran ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO Nomor 592 Tahun 1966 dengan nama The Sangiran Early Man Site.

Situs Sangiran terletak di dua wilayah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Sragen dan Karanganyar, dengan luas mencapai 59,21 kilometer persegi.

Ilmuwan yang pertama kali menemukan situs Sangiran adalah PEC Schemulling, pada 1864.

Setelah itu, penelitian di situs ini dilakukan oleh para peneliti lain, yang kemudian menemukan berbagai penemuan penting.

Lantas, fosil apa saja yang ditemukan di Situs Sangiran?

Baca juga: Situs Sangiran, Situs Manusia Purba Terpenting di Dunia

Homo Erectus

Di Situs Sangiran telah ditemukan sekitar 100 fosil manusia purba jenis Homo Erectus antara 1936 hingga 1941 oleh ahli paleoantropologi asal Belanda, GHR von Koenigswald.

Jumlah tersebut merupakan 50 persen dari temuan fosil Homo Erectus di dunia, dan 60 persen dari temuan di Indonesia.

Fosil manusia purba yang ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran saat itu menjadi tahapan penting bagi sejarah manusia dan dari situlah situs Sangiran menjadi sangat terkenal di dunia.

Ciri-ciri Homo Erectus adalah sebagai berikut.

  • Tulang kening menonjol
  • Tulang-tulangnya masif tertuama di bagian sisi dan belakang
  • Wajah menonjol
  • Tulang pipi lebar
  • Gigi yang kuat
  • Pengunyah yang kuat
  • Volume otak sekitar 1.000 cc

Baca juga: Perbedaan Homo Ergaster dan Homo Erectus

Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus merupakan manusia besar tertua dari Jawa yang ditemukan oleh  Von Koenigswald di Sangiran pada 1941.

Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada zaman Pleistosen awal (lapisan bawah), yang masih nomaden (tinggalnya berpindah-pindah) dan mencari makan dengan cara berburu dan meramu.

Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut.

  • Tulang pipi tebal
  • Kening menonjol
  • Tidak punya dagu
  • Gerahamnya berukuran besar
  • Berbadan tegap
  • Bentuk muka diduga masif
  • Rahang bawah tegap
  • Bentuk gigi homonim
  • Memakan tumbuh-tumbuhan
  • Otot kunyahnya sangat kuat
  • Kepala bagian belakang menonjol

Baca juga: Meganthropus Paleojavanicus: Penemuan, Kehidupan, dan Ciri-ciri

Pithecanthropus Soloensis

Fosil Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh Von Koenigswald, Oppenorth, dan Ter Haar di Ngandong dan Sangiran, antara 1931-1933.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com