KOMPAS.com - Selain di Asia, fosil manusia purba banyak ditemukan di Afrika.
Homo Erectus dan Homo Ergaster adalah dua jenis manusia purba yang ditemukan di Afrika.
Namun, beberapa ahli menolak klasifikasi Homo Ergaster dan menyatakan bahwa manusia purba tersebut adalah Homo Erectus.
Perdebatan mengenai apakah Homo Erectus dan Homo Ergaster spesies yang sama pun terus berlanjut.
Sementara itu, ada pula peneliti yang berpendapat bahwa Homo Erectus berevolusi dari nenek moyang Homo Ergaster.
Lalu apa perbedaan antara Homo Erectus dan Homo Ergaster?
Baca juga: Homo Rudolfensis: Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Kehidupan
Homo Erectus diperkirakan hidup antara 1,89 juta-143.000 tahun lalu di Afrika bagian Utara, Timur, dan Selatan, Asia Barat, dan Asia Timur (China dan Indonesia).
Homo Erectus diperkirakan berevolusi dari Homo Habilis di Afrika dan kemudian bermigrasi ke Asia.
Diduga, manusia ini telah menguasai sumber daya dan berada di puncak rantai makanan.
Fosil Homo Erectus paling awal ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, Jawa Timur, pada 1891.
Temuan fosil manusia purba dapat digolongkan ke dalam kelas Homo Erectus apabila memiliki kapasitas atau volume otak sekitar 1.000 cc.
Selain itu, berikut ini ciri-ciri Homo Erectus.
Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi
Homo Ergaster yang berasal dari Afrika diperkirakan berumur 1,9 dan 1,4 juta tahun lalu.
Meskipun ada juga ilmuwan yang berpendapat bahwa manusia purba ini hidup hingga 700.000 tahun lalu.
Homo Ergaster pertama kali diusulkan sebagai spesies baru pada 1975, setelah para ilmuwan memeriksa kembali fosil rahang yang sebelumnya diidentifikasi sebagai Homo Habilis.