KOMPAS.com - Heraklius adalah kaisar Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium yang berkuasa antara tahun 610-641.
Masa pemerintahannya ditandai dengan beberapa kampanye militer. Salah satu kemenangannya yang fenomenal, bahkan diabadikan dalam ayat Al Quran adalah kemenangan atas Kekaisaran Sasaniyah di Persia.
Dalam sejarah Islam, Heraklius juga dikenal sebagai kaisar Romawi yang menerima surat dari Nabi Muhammad SAW yang berisi ajakan untuk menyembah Allah SWT.
Setelah sempat berjaya, menjelang akhir pemerintahannya Heraklius harus menghadapi perpecahan gereja Kristen dan merelakan wilayah taklukkannya jatuh ke tangan Khulafaur Rasyidin.
Baca juga: Isi Surat Rasulullah kepada Heraklius
Heraklius lahir pada sekitar tahun 574. Ia adalah putra dari Heraklius the Elder, seorang jenderal Kekaisaran Bizantium pada masa pemerintahan Kaisar Maurice (582-602).
Setelah kemenangan melawan Bahram VI dari Kekaisaran Sasaniyah, Heraklius the Elder ditunjuk oleh Kaisar Maurice menjadi gubernur Kartago, Afrika.
Pada 602, Kaisar Maurice digulingkan oleh Phokas, yang kemudian menobatkan diri menjadi kaisar Bizantium selanjutnya.
Enam tahun kemudian, Heraklius dan ayahnya memimpin pemberontakan melawan pemerintahan Phokas, yang menuai banyak ketidakpuasa dari rakyat.
Pada 610, Heraklius berhasil menggulingkan Kaisar Phokas dan dinobatkan sebagai kaisar Bizantium yang baru.
Baca juga: Kekaisaran Romawi Timur: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan
Awal pemerintahan Kaisar Heraklius disambut dengan kondisi Kekaisaran Bizantium yang serba tidak stabil.
Serangkaian peperangan yang membuat kekaisarannya terpuruk sempat membuat Heraklius terpikir untuk meninggalkan Konstantinopel dan kembali ke Kartago.
Setelah dibujuk oleh Uskup Sergios I dan rakyat Konstantinopel, Heraklius mau bertahan dan melakukan serangkaian perbaikan.
Ia kemudian memperkuat angkatan militer kekaisaran, yang perlahan mulai memenangkan pertempuran melawan Persia.
Pada 627, pertempuran yang dipimpin langsung oleh Heraklius berhasil mengalahkan pasukan Sasaniyah.
Konon, Heraklius sendiri yang memenggal kepala pemimpin lawan, Jenderal Razates, dalam pertempuran tunggal.