JAKARTA, KOMPAS.com - Bambu atau buluh atau awi atau tamiang adalah tanaman khas Asia yang banyak tumbuh pula di Indonesia.
Nama Latin bambu atau buluh adalan bambusoideae.
Bambu yang bentuknya tinggi menjulang dengan batang berbuku-buku memiliki sekitar 10 genus dan 1450 spesies.
Bambu atau tamiang atau awi atau buluh adalah tanaman multiguna untuk segala keperluan.
Literatur China kuno menunjukkan bahwa pemanfaatan bambu sudah terjadi pada 2400-an Sebelum Masehi (SM).
Baca juga: Melestarikan Alam dengan Tanaman Bambu
Bambu adalah bahan baku konstruksi bangunan atau rumah.
Sifat bambu atau tamiang yang luwes mampu membagi beban berat atap pada rumah-rumah di China.
Bambu muda atau rebung menjadi sumber makanan.
Sudah sangat lama juga, dari masa ke masa, orang mengenal bambu sebagai tumbuhan konservasi air dan tanah.
Lantas, berikutnya, sumber literatur di laman Kompas.com rilisan 10 April 2014 menyebut bahwa memiliki sfat fleksibel.
Tak cuma itu, berbagai peradaban di Asia, khususnya, menjadikan bambu sebagai simbol gerakan penghijauan.
Bambu
Bambu dalam penelitian ilmiah di Indonesia terbukti mampu mencegah erosi.
Kerja akar bambu atau tamiang atau buluh atau awi itu adalah menguatkan ikatan partikel tanah.
Gegara kemampuan menguatkan ikatan partikel tanah itu, bambu sangat mumpuni untuk mencegah erosi.