Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambu dan Simbol Penyelamatan Lingkungan dari Masa ke Masa

Kompas.com - 19/11/2022, 19:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bambu atau buluh atau awi atau tamiang adalah tanaman khas Asia yang banyak tumbuh pula di Indonesia.

Nama Latin bambu atau buluh adalan bambusoideae.

Bambu yang bentuknya tinggi menjulang dengan batang berbuku-buku memiliki sekitar 10 genus dan 1450 spesies.

Bambu atau tamiang atau awi atau buluh adalah tanaman multiguna untuk segala keperluan.

Literatur China kuno menunjukkan bahwa pemanfaatan bambu sudah terjadi pada 2400-an Sebelum Masehi (SM).

Baca juga: Melestarikan Alam dengan Tanaman Bambu

Bambu adalah bahan baku konstruksi bangunan atau rumah.

Sifat bambu atau tamiang yang luwes mampu membagi beban berat atap pada rumah-rumah di China.

Bambu muda atau rebung menjadi sumber makanan.

Ilustrasi tanaman bambu.Shutterstock/szefei Ilustrasi tanaman bambu.

Sudah sangat lama juga, dari masa ke masa, orang mengenal bambu sebagai tumbuhan konservasi air dan tanah.

Lantas, berikutnya, sumber literatur di laman Kompas.com rilisan 10 April 2014 menyebut bahwa memiliki sfat fleksibel.

Tak cuma itu, berbagai peradaban di Asia, khususnya, menjadikan bambu sebagai simbol gerakan penghijauan.

MenKopUKM Teten Masduki dan Wakil Gubernur Bali Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, saat mencoba sepeda bambu di dalam acara Future SMEs Village: Local Wisdom For Global Sustainability yang digelar di Bali Collection, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). /Humas KemenKopUKMYohanes Valdi Seriang Ginta MenKopUKM Teten Masduki dan Wakil Gubernur Bali Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, saat mencoba sepeda bambu di dalam acara Future SMEs Village: Local Wisdom For Global Sustainability yang digelar di Bali Collection, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). /Humas KemenKopUKM

Bambu

Di area terbuka ini juga terdapat kolam renang dengan tanaman bambu di sekelilingnya. Kombinasi ini mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi para tamu.www.inhabitat.com Di area terbuka ini juga terdapat kolam renang dengan tanaman bambu di sekelilingnya. Kombinasi ini mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi para tamu.

Bambu dalam penelitian ilmiah di Indonesia terbukti mampu mencegah erosi.

Kerja akar bambu atau tamiang atau buluh atau awi itu adalah menguatkan ikatan partikel tanah.

Gegara kemampuan menguatkan ikatan partikel tanah itu, bambu sangat mumpuni untuk mencegah erosi.

Pakar bambu dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra saat berada dibangunan Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali (Foto dokumentasi Humas UGM)KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Pakar bambu dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra saat berada dibangunan Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali (Foto dokumentasi Humas UGM)

Peran bambu sebagai simbol penyelamatan lingkungan mengemuka lagi pada proyek realisasi pemanfaatan bambu untuk pencegahan tanah longsor di wilayah potensi wisata Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lokasi persisnya ada di Desa Ngargoretno dengan kontur alam perpaduan perbukitan vulkanik serta kawasan karst atau kapur marmer.

ilustrasi bambuPIXABAY/PublicDomainPictures ilustrasi bambu

Data hingga 18 November 2022 di ppatk.go.id menunjukkan bahwa ada tantangan serius ikhwal kemiringan tanah Desa Ngargoretno.

Berangkat dari alasan itu, Desa Ngargoretno rentan longsot dan kekeringan.

Kini, Desa Ngargoretno memiliki penghuni 1.500 kepala keluarga atau sekitar 3.500 jiwa.

Kata Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, proyek penanaman bambu di Desa Ngargoretno tersebut menjadi kolaborasi antara pihaknya dengan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP), berikut Yayasan Kehati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com