Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Amir Machmud: Jenderal di Balik Terbitnya Supersemar

Kompas.com - 05/09/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amir Machmud merupakan tokoh Indonesia di bidang militer yang berada di balik kelahiran Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret.

Amir Machmud berasal dari Cimahi, Jawa Barat, dan pernah menjabat sebagai Kodam Siliwangi ketika hijrah ke Jawa Tengah.

Ia juga merupakan jenderal "suruhan" Soeharto untuk meminta Soekarno menerbitkan Supersemar pada 11 Maret 1966.

Karier Amir Machmud pun bersinar seiring dengan runtuhnya Orde Lama dan berkuasanya Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto.

Baca juga: Biografi Singkat Moerdiono: Mensesneg Era Soeharto

Pada era Orde Baru, Amir Machmud pernah menjabat sebagai ketua MPR sekaligus DPR. Ia juga menjadi tokoh yang menganugerahi Soeharto dengan gelar Bapak Pembangunan.

Berikut ini adalah biografi singkat Amir Machmud.

Kehidupan Awal

Amir Machmud lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 1923. Ia adalah anak dari seorang pegawai perusahaan publik di bawah pemerintah kolonial Belanda.

Pada 1941, Amir mengambil kursus topografi, meski sebelumnya, ia tidak mengetahui sama sekali terkait bidang tersebut.

Setelah Jepang menguasai Indonesia pada 1942, dibentuklah Pembela Tanah Air (PETA).

Amir Machmud kemudian bergabung di PETA pada 1943. Selama di PETA, ia menjadi komandan peleton.

Karier Amir Machmud

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno ingin membentuk tentara yang dihimpun dari berbagai kelompok milisi.

Amir Machmud menjadi salah satu pemimpin militer yang berada di Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Kemudian, pada 1946, ketika Tentara Keamanan Rakyat (TKR) didirikan, Amir Machmud menjadi Kepala Kodam VI/Siliwangi (Divisi Siliwangi).

Namun, setelah ditandatanganinya Perjanjian Renville pada 1948, Amir Machmud beserta pasukannya, KODAM VI/Siliwangi, hijrah ke Jawa Tengah.

Kemudian, pada 1949, Amir Machmud dan pasukannya kembali ke Jawa Barat dan bertempur melawan DI/TII.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com