Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh Komunis di Indonesia

Kompas.com - 18/07/2022, 15:02 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Indonesia, PKI pernah menjadi kekuatan komunisme terbesar ketiga di dunia setelah Uni Soviet dan China.

Komunisme muncul di Indonesia pada 1912 dan dibawa oleh Henk Sneevliet, seorang tokoh komunis dari Belanda.

Ini menadai awal mula pergerakan komunisme di Indonesia.

Pergerakan komunisme di Indonesia melahirkan beberapa tokoh, seperti Semaoen, Musso, Darsono, DN Aidit, Haji Misbach, dan lain sebagainya.

Baca juga: Andai Hitler Masuk Sekolah Seni, Mungkin Tidak Terjadi Perang Dunia II

Berikut adalah tokoh-tokoh komunisme di Indonesia:

Semaoen

Semaoen adalah tokoh yang mendirikan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1920. Ia juga menjadi ketua pertamanya.

Sebelum mendirikan PKI, Semaoen merupakan tokoh komunis yang tergabung dalam Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), cikal bakal PKI.

Ia tergabung ke dalam ISDV setelah bertemu dengan Henk Sneevliet, tokoh komunis Belanda yang pindah ke Indonesia pada 1912.

Selain itu, Semaoen juga tergabung dalam serikat buruh kereta api di Surabaya Vereeniging Voor Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP).

Setelah Henk Sneevliet meninggalkan Indonesia pada 1920, Semaoen mengubah ISDV menjadi PKI. 

Pada 1923, Semaoen yang saat itu menjadi ketua PKI tertangkap oleh pemerintah Belanda karena merencanakan demonstrasi besar-besaran.

Akibatnya, ia diasingkan ke Belanda. Di Eropa, Semaoen aktif dalam pergerakan komunisme, seperti Executive Committee of the Comintern atau Komite Ekskutif Komunis Internasional (ECCI), di Moscow.

Namun, setelah kembali ke Indonesia pada 1953, Semaoen sudah tidak aktif lagi di PKI.

Henk Sneevliet

Henk Sneevliet merupakan tokoh komunis asal Belanda yang mendirikan ISDV di Surabaya pada 1914.

Selain mendirikan ISDV, Sneevliet juga tergabung ke dalam serikat buruh kereta api VSTP di Surabaya.

Berkat pengalamannya di komunisme Belanda, Sneevliet mengubah serikat buruh kereta api yang moderat ke arah modern dan agresif.

Aktivitas Sneevliet di Indonesia membuat pemerintah kolonial Belanda gelisah. Hal itu disebabkan perlawanan ISDV terhadap pemerintah Belanda.

Pada 1917, Sneevliet bersama gerakan komunisnya mendapat dukungan dari sebagian besar masyarakat dan sebagian tentara Belanda.

Akibatnya, Sneevliet dipaksa meninggalkan Indonesia pada 1918.

Tan Malaka

Tan Malaka merupakan salah satu pahlawan nasional yang memiliki ideologi kiri atau komunis sosialis.

Ia mulai berkenalan dengan ideologi komunisme ketika sekolah di Rijkskweekschool (sekolah pendidikan guru pemerintah) pada 1913.

Selama kuliah, Tan Malaka juga terus menambah pengetahuannya tentang komunisme dengan membaca buku De Fransche Revolutie.

Selain itu, Tan bertemu dengan Henk Sneevliet, ia kemudian diajak untuk bergabung dengan ISDV.

Ia berperan dalam pemogokan pegawai pegadaian pemerintah Belanda. Namun, usaha Tan Malaka gagal.

Tan Malaka kemudian diusir dari Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda.

Meski diusir, Tan Malaka malah menjadi wakil Indonesia dalam Kongres IV Komunis Internasional (Komintern).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com