Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Malin Kundang, Kutukan Seorang Ibu pada Anaknya yang Durhaka

Kompas.com - 09/05/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malin Kundang adalah salah satu tokoh cerita rakyat yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Cerita Malin Kundang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, yang mengisahkan tentang seorang anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya.

Konon, batu Malin Kundang benar-benar ada dan letaknya berada di obyek wisata Pantai Air Manis di Padang, Sumatera Barat.

Berikut asal cerita legenda Malin Kundang.

Baca juga: Cerita Rakyat Keong Mas

Malin pergi merantau

Konon, pada zaman dulu, muncul sebuah cerita populer di perkampungan nelayan di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat.

Di perkampungan itu, tinggal seorang janda bernama Mande Rubayah yang hidup bersama anak laki-lakinya bernama Malin Kundang.

Sejak kecil, Malin sangat dimanja oleh sang ibu dan tumbuh besar menjadi seorang anak yang rajin sekaligus penurut.

Setelah dewasa, Malin meminta izin kepada sang ibu pergi merantau ke kota guna mencari pekerjaan, karena saat itu ada sebuah kapal besar yang sedang berlabuh di Pantai Air Manis.

Mendengar permintaan itu, Mande Rubayah tidak langsung memberikan izin, karena khawatir terjadi sesuatu kepada anak satu-satunya.

Malin berusaha meyakinkan sang ibu bahwa ia akan baik-baik saja di perantauan. Dengan berat hati, Mande Rubayah mengizinkan putranya pergi merantau dan membekalinya nasi bungkus serta tujuh buah pisang.

Baca juga: Cerita Sangkuriang, Legenda Terbentuknya Tangkuban Perahu

Sejak Malin pergi, setiap hari, Mande Rubayah pergi ke pantai untuk menunggu kedatangan sang buah hati.

Ia juga selalu mendoakan agar Malin baik-baik saja. Beberapa waktu kemudian, datanglah sebuah kapal di Pantai Air Manis.

Mande Rubayah langsung mencari keberadaan Malin, tetapi tidak menemukannya.

Mande Rubayah pun bertanya kepada setiap awak kapal maupun nakhoda kapal, tetapi belum juga menemukan putranya.

Selama bertahun-tahun, Malin tidak pernah terdengar lagi kabarnya.

Baca juga: Sejarah Legenda Batu Gantung di Tepi Danau Toba

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com