KOMPAS.com - Permesta atau Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta adalah gerakan separatis yang dibentuk pada 2 Maret 1957.
Gerakan Permesta dideklarasikan oleh pemimpin militer Negara Indonesia Timur (NIT), yang awalnya terjadi di Makassar, tetapi kemudian berpindah ke Manado, Sulawesi Utara.
Permesta dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual, seorang perwira militer yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia.
Pemerintah RI melakukan berbagai cara untuk menumpas gerakan Permesta, tetapi sulit ditaklukkan dibading pemberontakan lainnya.
Lantas, mengapa pemberontakan Permesta lebih sulit ditumpas dibanding pemberontakan lainnya?
Baca juga: Gerakan Permesta: Latar Belakang, Tuntutan, dan Penumpasan
Gerakan Permesta sulit ditumpas dibanding pemberontakan lainnya sebab ada keterlibatan asing, yaitu Amerika Serikat.
Pemerintah melancarkan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi Merdeka, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat.
Operasi Merdeka dibagi lagi ke dalam tiga operasi berbeda, yaitu Operasi 17 Agustus, Operasi Saptamarga, dan Operasi Saptamarga II.
Meski Operasi Merdeka disebut-sebut sebagai operasi yang sangat kuat, gerakan Permesta tetap sulit ditaklukkan dibading pemberontakan lainnya.
Pasalnya, kubu musuh memiliki persenjataan modern buatan Amerika Serikat.
Hal ini terbukti ketika pesawat Angkatan Udara Revolusioner (Aurev) yang dikemudikan oleh Allan L. Pope, seorang warga negara Amerika Serikat, berhasil ditembak jatuh.
Baca juga: Awal Berdirinya Gerakan Permesta
Peristiwa ini menunjukkan bahwa pemberontakan Permesta sulit untuk ditumpas karena adanya keterlibatan asing, yakni Amerika Serikat.
Saat itu, Amerika Serikat memberi perhatian lebih kepada Indonesia karena meningkatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Tanah Air.
Kemudian, pada awal 1958, Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) juga mulai mengembangkan jaringan dukungan misi rahasia.
Dengan demikian, alasan gerakan Permesta sulit ditumpas dibanding pemberontakan lain dikarenakan adanya keterlibatan asing, yaitu Amerika Serikat.
Keterlibatan AS disebabkan oleh kekhawatiran akan Indonesia semakin dipengaruhi oleh ideologi komunis.
Referensi: