Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Berdirinya Gerakan Permesta

Kompas.com - 22/03/2021, 15:56 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerakan Perjuangan Rakyat Semesta atau yang lebih dikenal dengan Permesta merupakan salah satu gerakan militer di Indonesia. 

Permesta didirikan pada 2 Maret 1957. Pendirian gerakan ini ditandai dengan pembacaan Piagam Perjuangan Semesta atau Permesta di rumah Gubernur Makassar.

Menurut Risky Reza Rondonuwu dalam jurnal yang berjudul Kakas dalam Peristiwa Permesta 1957-1961 "Ditinjau dari Sudut Pandang Sejarah" (2016), pendirian Permesta dideklarasikan oleh Pemimpin Sipil dan Militer Indonesia Timur, Letnan Kolonel Ventje Sumual.

Pendeklarasian ini turut didukung oleh 50 tokoh militer dan sipil di Indonesia Timur. Awalnya gerakan ini mendapat dukungan masyarakat Makassar. Namun, lambat laun masyarakat mulai tidak menyukai Permesta, sehingga gerakan ini berpindah markas ke Manado.

Baca juga: Sejarah Partai Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Awal berdirinya Gerakan Permesta dikarenakan kekecewaan terhadao sistem pembangunan dan ekonomi yang dianggap tidak merata, serta permasalahan otonomi daerah. 

Akhirnya pada 17 Februari 1958, Mayor D.J. Somba selaku Komando Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah, menyatakan jika Sulawesi Utara dan Tengah sudah putus hubungan dengan Pemerintah Pusat di Jakarta.

Bergabung dengan PRRI

Menurut Donald Qomaidiansyah Tungkagi dalam buku Meretas Tabir Identitas: Serpihan Sejarah dan Budaya Bolaang Mongondow (2020), dalam gerakan ini, Permesta bergabung dengan PRRI atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Kemudian dua gerakan ini mendirikan pemerintahan tandingan dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri. Akibatnya konflik bersenjata tidak dapat dihindari. Konflik ini berlangsung sejak 1958 hingga 1961.

Untuk menumpas aksi pemberontakan yang terjadi, pemerintah mengirimkan operasi militer gabungan dengan nama Operasi Merdeka yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat.

Baca juga: Gerakan Nasionalisme Filipina

Ternyata gerakan PRRI/Permesta mendapat bantuan pihak asing. Hal ini dibuktikan dengan Allan Pope, pilot Amerika Serikat, yang tertembak.

Kejadian ini mengubah sikap Pemerintah Indonesia terhadap Amerika Serikat serta partai yang turut membantu gerakan PRRI/Permesta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com