Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Bosnia-Herzegovina

Kompas.com - 22/03/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bosnia-Herzegovina adalah sebuah negara yang terletak di Semenanjung Balkan, Eropa Tenggara.

Negara dengan ibu kota di Sarajevo ini berbatasan dengan negara Serbia di timur, Montenegro di tenggara, dan Kroasia di utara dan barat daya.

Bosnia-Herzegovina memiliki keanekaragaman etnik dan agama. Tiga terbesar di antaranya adalah Bosniak (etnik Bosnia yang beragama Islam), Serb (etnik Serbia), dan Kroat (etnik Kroasia).

Setiap etnik tersebut berkoalisi dalam pemerintahan Bosnia-Herzegovina dan sempat terpecah dan memicu perang pada 1990-an.

Berikut ini sejarah singkat negara Bosnia-Herzegovina.

Baca juga: Terjadinya Perang Bosnia (1992-1995)

Menjadi tangan kanan Turki

Wilayah Bosnia-Herzegovina sejak zaman dulu telah menjadi tempat berkembangnya beberapa peradaban.

Bangsa Slavia Selatan yang mendiami negara ini telah tiba pada sekitar abad ke-6 hingga abad ke-9.

Bosnia-Herzegovina merupakan wilayah perbatasan antara Barat dan Timur, yang pada Abad Pertengahan, diperebutkan oleh Romawi Barat (Katolik) dan Romawi Timur (ortodoks).

Di tengah perebutan itu, masuk pula kelompok Kristen lain yang disebut Bogomil, mayoritas anggotanya adalah masyarakat kelas atas Bosnia.

Dalam perkembangannya, berdiri Kerajaan Bosnia, yang pada pertengahan abad ke-15, dianeksasi oleh Turki Ottoman.

Masuknya Turki Ottoman membawa Islam ke wilayah tersebut, dan mengubah banyak pandangan budaya dan sosial negara itu.

Baca juga: Dampak Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Turki Usmani

Para pengikut Bogomil pun memutuskan untuk masuk Islam, dan dalam perkembangannya dipercaya menjadi tangan kanan orang Turki untuk memerintah penduduk Bosnia yang masih memeluk agama leluhurnya.

Saat Turki mulai melemah, negara-negara jajahannya di Balkan mulai memerdekakan diri, salah satunya Serbia.

Serbia berusaha menggabungkan diri dengan Bosnia, tetapi gagal karena Kekaisaran Austria-Hongaria lebih dulu mencaplok wilayah tersebut pada 1908.

Akibatnya, kaum nasionalis Serbia membunuh putra mahkota mereka di Saravejo pada 1914, yang kemudian memicu pecahnya Perang Dunia I.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Turki Usmani

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com