Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tahun Baru Imlek

Kompas.com - 31/01/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.id

KOMPAS.com - Imlek merupakan tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia sebagai ucapan syukur dan harapan akan rezeki di masa mendatang.

Menurut Kalender Gregorian, tahun baru Imlek jatuh di tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara 21 Januari hingga 20 Februari.

Tahun ini, Imlek jatuh pada tanggal 1 Februari 2022. Tahun baru Imlek merupakan hari besar agama Khonghucu.

Di Indonesia, Imlek ditetapkan sebagai Hari Raya dengan Penetapan Pemerintah 1946 No.2/Um. Kemudian, ditetapkan sebagai Hari Nasional dengan Keppres 19/2002.

Lantas, bagaimana asal-usul atau sejarah tahun baru Imlek?

Baca juga: Imlek di Indonesia dari Masa ke Masa

Menyambut pergantian musim

Sejarah perayaan tahun baru Imlek memiliki beragam versi. Menurut salah satu sejarawan, perayaan ini dilakukan oleh para petani di China untuk menyambut pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi.

Petani dan nelayan sangat bergantung pada alam. Petani selalu menandai kapan musim dingin akan berganti ke musim semi supaya mereka bisa mulai bercocok tanam.

Sementara itu, para nelayan akan menandai lewat bulan purnama saat air pasang agar bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk mulai melaut.

Pergantian musim ini kemudian menjadi salah satu hari penting yang patut dirayakan oleh masyarakat Tionghoa saat itu, karena dipercaya dapat memberikan rezeki.

Selain itu, setiap musim semi datang, rakyat Tionghoa juga memiliki kebiasaan mengucapkan Sin Cin Kiong Hi, yang berarti Selamat Musim Semi Baru.

Baca juga: Mengapa Memberi Angpao Saat Imlek?

Perayaan yang disebut Sin Cia atau Festival Musim Semi ini berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama (1 Cia Gwee) dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama (15 Cia Gwee).

Berbagai kegiatan yang dilakukan sepanjang perayaan itu adalah sembahyang, makan bersama keluarga, berkumpul bersama kerabat, hingga perayaan Cap Go Meh.

Perayaan ini dilakukan sebagai ungkapan syukur atas seluruh pencapaian sepanjang tahun serta harapan rezeki di tahun yang baru.

Suasana Vihara Amurva Bhumi di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (25/1/2022).KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Suasana Vihara Amurva Bhumi di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (25/1/2022).

Bertepatan dengan lahirnya Giok Hong Sian Tee

Versi lain menyebut bahwa Imlek dirayakan untuk memeringati lahirnya Maha Dewa Giok Hong Sian Tee, yang dipercaya orang Tionghoa paling berkuasa di seluruh alam semesta.

Pada zaman dulu, di China, ada sebuah negara bernama Kuang Yuang Miao Lo, di mana rakyatnya hidup bahagia, karena apa saja yang mereka inginkan pasti akan terkabul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com