KOMPAS.com - Snouck Hurgronje adalah seorang orientalis ternama berkebangsaan Belanda yang menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari Islam.
Dalam sejarah Indonesia, namanya dikenal karena peran besarnya dalam membantu Belanda menaklukkan Aceh.
Berbekal pengetahuan tentang agama Islam dan pengalaman bergaul dengan orang-orang Aceh, ia berhasil memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi Belanda dalam upaya menaklukkan Aceh.
Penemuan-penemuannya kemudian dijadikan dasar untuk membuat siasat perang yang baru dan akhirnya membuat Aceh jatuh ke tangan Belanda.
Lahir di Oosterhout, Belanda, pada 8 Februari 1857, Christiaan Snouck Hurgronje berasal dari keluarga Kristen Protestan yang taat.
Pada 1874, ia menempuh pendidikan di Universitas Leiden sebagai mahasiswa teologi. Enam tahun kemudian, Snouck Hurgronje mendapatkan gelar doktor dengan disertasi berjudul Het Mekkaansche feest (Perayaan Mekah).
Setelah sempat menjadi profesor di Sekolah Pegawai Kolonial Sipil Leiden, ia berhasil memasuki Mekah pada 1885 dengan batuan Gubernur Ottoman di Jeddah.
Di Mekah, Snouck Hurgronje mendapatkan bimbingan dari para ulama untuk belajar tentang Islam dan sempat belajar bahasa Melayu.
Karena kemampuan berbahasa Arab dan pengetahuan yang luas tentang Islam, ia pun sering dikira sebagai seorang muslim.
Lewat sebuah surat yang dikirim kepada temannya, Snouck Hurgronje mengaku bahwa dirinya berpura-pura masuk Islam.
Baca juga: Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Jalannya Pertempuran, dan Akhir
Pada 1889, Snouck Hurgronje dikirim ke Indonesia dan ditunjuk sebagai peneliti pendidikan Islam dan profesor bahasa Arab di Batavia.
Karena pengetahuannya tentang agama Islam dan pengalaman bergaul dengan orang-orang Aceh, ia dipandang sebagai seorang yang tepat untuk diberi tugas memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi Belanda dalam penaklukan Aceh.
Meski sempat mendapatkan rintangan dari gubernurnya, dengan dukungan dari pemerintah Hindia Belanda di Batavia Snouck Hurgronje berhasil masuk Aceh pada Juli 1891.
Tujuan Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje ke Aceh adalah untuk melakukan kajian tentang seluk beluk kehidupan dan kelemahan masyarakat Aceh.
Di Aceh, Snouck Hurgronje menyamar sebagai ulama dengan nama muslim Abdul Gafar.