Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Raya Baiturrahman Aceh: Sejarah, Fungsi, dan Arsitekturnya

Kompas.com - 19/08/2021, 10:24 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masjid Raya Baiturrahman merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.

Pasalnya, masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh, tetapi juga pernah dijadikan markas pertahanan terhadap serangan para penjajah.

Masjid Raya Baiturrahman dibangun oleh Sultan Iskandar Muda, raja Aceh periode 1607-1636, pada 1612 M.

Dalam sejarahnya, masjid ini sempat dibakar Belanda, tetapi dapat selamat ketika diterjang dahsyatnya tsunami 2004.

Sejarah Masjid Raya Baiturrahman

Beberapa sumber sejarah menyebut bahwa Masjid Raya Baiturrahman didirikan pada 1612, semasa Kerajaan Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).

Akan tetapi, ada pula yang meyakini bahwa masjid ini telah dibangun lebih awal, yakni oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah pada 1292.

Terlepas dari perbedaan tahun pembangunannya, bangunan asli Masjid Raya Baiturrahman sempat terbakar pada masa pemerintahan Sultan Nurul Alam (1675-1678). Sebagai gantinya, dibangunlah masjid baru di lokasi yang sama.

Karena posisinya yang sangat strategis, sebagian bangunan Masjid Raya Baiturrahman pernah dibakar Belanda pada 10 April 1873.

Untuk meluluhkan hati rakyat Aceh yang murka, Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali masjid agung yang baru.

Baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh

Peletakan batu pertama pembangunan kembali masjid ini dilakukan pada 9 Oktober 1879 oleh Tengku Qadhi Malikul Adil.

Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman selesai pada 27 Desember 1881 dan diresmikan saat itu juga.

Sejak diresmikan, tidak sedikit rakyat Aceh yang menolak untuk beribadah di masjid ini karena dibangun oleh Belanda.

Kendati demikian, kini Masjid Raya Baiturrahman menjadi kebanggaan tersendiri bagi Banda Aceh.

Ketika selesai dibangun oleh Belanda pada 1881, masjid ini memiliki satu kubah dan satu menara.

Kubah dan menara lainnya ditambahkan pada 1935, 1958, dan 1982. Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman memiliki tujuh kubah dan delapan menara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com