Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soemitro, Jenderal yang Biarkan Kritik Terhadap Soeharto

Kompas.com - 26/08/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Soemitro adalah jenderal yang memegang jabatan penting pada 1971, sebagai Wakil Panglima ABRI. 

Saat itu, ia juga menjabat sebagai Komandan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). 

Ketika ia menjabat, meletus Peristiwa Malari yang membuatnya mundur dari jabatannya.

Baca juga: Peran Indonesia dalam Berbagai Konflik Internasional

Pendidikan

Soemitro lahir di Probolinggo, Jawa Timur, 13 Januari 1927. 

Ayahnya adalah seorang kasir serta aktivis di Partai Nasional Indonesia, sedangkan sang ibu hanya wanita rumah tangga biasa. 

Sewaktu kecil, Soemitro mengenyam pendidikan di Hollandsch Indische School atau sekolah zaman kolonial Belanda. 

Lulus dari HIS, ia lanjut ke Meer Uitgebreid Lagere School (MULO) pada 1944.

Kemudian, tahun 1952, ia bersekolah di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (seskoad) di Bandung. 

Baca juga: Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC Pertama

Karier Militer

Sewaktu di Bandung, ia terlibat dalam Peristiwa 17 Oktober di mana Koloneh AH Nasution, Kepala Staf Angkatan Darat menempatkan tang di sekitar Istana Presiden untuk meminta Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Soemitro yang saat itu diperintahkan untuk membela pemerintah pusat, melarikan diri ketika dirinya hampir ditangkap oleh para perwira Jawa Timur. 

Setelah situasi mereda, Soemitro kembali lagi ke Bandung untuk menyelesaikan pendidikannya. 

Usai berpangkat SSKAD, Soemitro naik pangkat menjadi TT V. 

Lalu, tahun 1953, ia menjabat sebagai Kepala Staf Resimen yang kemudian menjabat sebagai Komandan Resimen pada 1955. 

Tahun 1958, Soemitro pergi ke Amerika Serikat untuk menghadiri Sekolah Infanteri Angkatan Darat di Fort Benning. 

Setelah kembali ke Indonesia, ia kembali ditempatkan di Bandung sebagai Komandan Pusat Senjata Infanteri. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com