KOMPAS.com - Mohammad Husni Thamrin adalah politisi pada era Hindia Belanda asal Batavia.
Saat berusia 25 tahun, Thamrin telah diangkat menjadi anggota Dewan Kota Betawi yang didirikan pada 1905.
MH Thamrin telah berjuang untuk memperbaiki nasib penduduk dan Kota Betawi.
Hasilnya pun tampak saat pemerintah kolonial membuat kanal Ciliwung agar Jakarta tidak terkena banjir.
Baca juga: Maulana Yusuf, Raja Banten yang Menaklukkan Kerajaan Pajajaran
MH Thamrin lahir di Batavia, 16 Februari 1894. Ia merupakan keturunan Belanda-Indonesia.
Darah Belanda ia dapatkan dari sang ayah, sedangkan darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Betawi.
Ayahnya bernama Tabri Thamrin adalah seorang wedana di bawah Gubernur Jenderal Johan Cornelis van der Wijk.
Setelah ia lulus dari Gymnasium Koning Willem III School te Batavia, ia mengambil beberapa jabatan dengan bekerja di perusahaan perkapalan, Koninklijke Paketvaart-Maatschappij.
Kemunculan Muhammad Husni Thamrin menjadi seorang tokoh pergerakan ini tidaklah mudah.
Ia memulai gerakannya sebagai seorang tokoh lokal Betawi.
Sejak muda, Thamrin sudah memikirkan nasib masyarakat Betawi yang ia lihat setiap harinya.
Baca juga: Halim Perdanakusuma: Perjuangan, Kiprah, dan Akhir Hidup
Pada 1927, Husni Thamrin ditunjuk menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat.
Alasan Thamrin dipilih adalah karena ia dianggap pantas menduduki kursi itu, mengingat pengalamannya pernah menjadi anggota Gemeenteraad.
Pada 1929, terjadi sebuah masalah penting di dalam Gemeenteraad.
Masalah ini berkaitan dengan pengisian lowongan jabatan wakil wali kota Betawi.