Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tradisi di Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan

Kompas.com - 21/03/2024, 11:30 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Budaya dan tradisi di Jawa Tengah mencakup segala aspek kehidupan masyarakat yang diwariskan dari masa lalu dan terus berkembang dalam kehidupan sehari-hari. 

Budaya dan tradisi ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan kesatuan masyarakat Jawa Tengah serta menjadi warisan berharga yang dilestarikan dan dijaga oleh generasi mendatang.

Berikut ini adalah tradisi-tradisi di Jawa Tengah yang hingga saat ini masih tetap dilakukan: 

Sekaten

Upacara Sekaten adalah perayaan tahunan di Jawa Tengah untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Acara ini berlangsung selama satu minggu dengan kegiatan seperti pawai kembang api, pasar malam, pertunjukan wayang kulit, dan musik gamelan.

Puncak acara adalah Kirab Agung, di mana Sri Sultan dan pengikutnya berarak menuju Masjid Agung untuk melakukan doa bersama. Ini adalah perayaan keagamaan dan budaya yang penting di Jawa Tengah.

 Jamasan pusaka

Tradisi Jamasan Pusaka adalah ritual pembersihan dan persembahan terhadap pusaka-pusaka yang dianggap sakral dan berharga, seperti keris, gamelan, atau kain batik.

Biasanya dilakukan di Jawa, terutama di keraton. Tujuannya adalah menjaga kesucian pusaka dan menghormati warisan budaya serta leluhur.

Baca juga: Mengenal Upacara Tedak Siten, Tradisi Masyarakat Jawa

Kenduren

Tradisi Kenduren adalah upacara adat di masyarakat Jawa, terutama di pedesaan. Ini adalah perayaan untuk merayakan acara penting seperti kelahiran anak, pernikahan, atau upacara keagamaan.

Masyarakat berkumpul untuk makan bersama dan menikmati kegiatan sosial dan budaya seperti musik dan tarian. Kenduren juga memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan rasa persatuan.

Mendak kematian 

Tradisi Mendak Kematian adalah prosesi membawa jenazah ke tempat pemakaman dalam masyarakat Jawa.

Ini melibatkan keluarga dan kerabat yang menghormati orang yang telah meninggal dengan mengiringinya ke tempat peristirahatan terakhir, sering kali diiringi doa-doa dan musik tradisional Jawa.

Padusan

Padusan adalah tradisi mandi di sumber air suci dalam budaya Jawa, dilakukan menjelang perayaan keagamaan.

Ini dilakukan untuk membersihkan diri secara spiritual dan fisik, serta dianggap membawa berkah dan kesegaran bagi tubuh dan pikiran. Tradisi ini sering dilakukan massal dengan melibatkan doa-doa dan upacara keagamaan.

Mubeng benteng

Tradisi ini kerap dilaksanakan di malam satu suro, sehingga sering dikenal dengan nama "tradisi malam satu suro". Upacara adat ini merupakan bagian dari kebudayaan Jawa Tengah, terutama di Yogyakarta dan Surakarta, di mana masyarakat mengelilingi benteng atau keraton.

Tradisi Ini dilakukan sebagai lambang introspeksi dan kontemplasi diri. Saat melakukan mubeng beteng, peserta harus menjaga keheningan, serta tidak boleh makan atau minum hingga selesai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com