KOMPAS.com - Salah satu karakter pewayangan populer di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur yaitu Ki Lurah Bagong. Bagong termasuk dalam tokoh Punakawan.
Tokoh Bagong ini dikisahkan sebagai anak bungsu Semar. Sebagai seorang Punakawan yang sifatnya menghibur penonton, tokoh Bagong pun digambarkan dengan ciri fisik yang mengundang kelucuan.
Bagong merupakan tokoh yang paling lugu dan kurang mengerti tata krama dibandingkan tokoh Punakawan yang lain. Penggambaran fisik tokoh Bagong menunjukkan bahwa seseorang harus memiliki hati yang bahagia, dinamis, dan optimis.
Ada beberapa versi yang menyatakan bahwa Bagong sebenarnya bukan anak kandung Semar. Versi tersebut menggambarkan Semar sebagai representasi Batara Ismaya, seorang dewa yang diturunkan ke dunia bersama kakaknya Togog dan Batara Antaga untuk mengurus keturunan Batara Guru, adik kandung mereka.
Baca juga: Mengenal Tokoh Wayang Nakula
Togog dan Semar meminta ayah mereka, Sang Hyang Tunggal, untuk memberi mereka teman. Sanghyang Tunggal gantian bertanya, siapa kawan sejati manusia. Ketika Togog menjawab "hasrat", Sanghyang Tunggal menciptakan Bilung, manusia kerdil, dari hasrat Togog, dan Bagong, manusia bertubuh bulat, dari bayangan Semar.
Cucu Batara Ismaya, Semar, disebutkan dalam versi lain. Semar mengabdi kepada seorang pertapa bernama Resi Manumanasa, yang akhirnya menjadi leluhur para Pandawa. Ketika Manumanasa mencapai moksha, Semar merasa kesepian dan meminta diberi teman.
Manumanasa menjawab bahwa bayangannya sendiri adalah temannya yang paling setia. Tidak lama kemudian, bayangan Semar berubah menjadi manusia, dan dia diberi nama Bagong karena sifatnya yang lucu dan bodoh.
Salah satu keistimewaan Bagong yaitu terbuat dari bayangan Semar dan senjatanya adalah Kundi.
Nama lain Bagong, yaitu:
Bagong memiliki bentuk fisik yang khas, yaitu:
Baca juga: Mengenal Tokoh Wayang Semar
Bagon memiliki sifat, sebagai berikut:
Referensi: