KOMPAS.com - Laissez-faire merupakan sebuah konsep dalam ekonomi yang berasal dari bahasa Prancis yang secara harfiah berarti "biarkanlah berjalan."
Dalam konteks ekonomi, laissez-faire mengacu pada filosofi atau pendekatan di mana pemerintah minim atau tidak ada campur tangan dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Pada dasarnya, prinsip ini menganjurkan pasar bebas dan memberikan kebebasan kepada pelaku ekonomi, seperti produsen dan konsumen, untuk beroperasi tanpa regulasi pemerintah yang berlebihan.
Seperti ideologi politik dan ekonomi lainnya, laissez-faire juga memiliki pro dan kontra.
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Laissez-faire?
Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis: Ciri dan Contohnya
Laissez-faire memiliki 3 kelebihan, yaitu:
Tanpa pajak, perusahaan dan rumah tangga memiliki daya beli yang lebih besar, memungkinkan mereka membeli lebih banyak barang dan jasa, sementara juga mengurangi korupsi di kalangan birokrat.
Intervensi pemerintah yang minimal mendorong persaingan. Hal ini tentunya mendorong perusahaan untuk terus melakukan inovasi agar dapat memenangkan persaingan.
Ekonomi laissez-faire memberi bisnis lebih banyak ruang dan otonomi. Tidak ada batasan dari peraturan dan kebijakan pemerintah, yang membuat kegiatan mereka lebih sulit.
Lingkungan seperti itu memberi perusahaan insentif yang lebih besar untuk memaksimalkan laba.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
Meskipun laissez-faire memiliki beberapa kelebihan, pendekatan ini juga memiliki risiko dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Berikut merupakan beberapa kekurangan laissez-faire:
Tanpa regulasi pemerintah, ada risiko terbentuknya monopoli atau oligopoli di pasar, yang dapat mengakibatkan harga tinggi dan kurangnya persaingan.
Laissez-faire dapat memperkuat kesenjangan ekonomi karena kurangnya intervensi pemerintah dalam distribusi kekayaan dan peluang.
Tanpa campur tangan pemerintah, ada risiko bahwa kepentingan masyarakat luas, seperti pendidikan dan kesehatan, mungkin tidak terpenuhi dengan baik.
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.