Ekuitas: Pengertian dan Contohnya

KOMPAS.com - Ekuitas menjadi istilah yang sering kita dengarkan dalam kaitannya dengan perusahaan atau unit bisnis.

Perlu diketahui bahwa ekuitas akan selalu berhubungan dengan aset dan liabilitas. Meski begitu, nilai ekuitas tidak selalu positif.

Apa itu ekuitas dan apa saja contohnya?

Pengertian ekuitas

Menurut Selva Temalagi, dkk dalam buku Akuntansi Pajak (2023), ekuitas adalah selisih nilai aset dan liabilitas.

Pengertian ekuitas adalah modal atau harta yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi operasionalnya.

Baca juga: Aset, Liabilitas dan Ekuitas dalam Ekonomi

Harta ini bisa mengalami penurunan nilai, akibat adanya pembayaran kewajiban yang dibayarkan, seperti utang dan beban.

Karena alasan itulah, ekuitas tidak selalu bernilai positif. Bisa jadi nilainya negatif, jika bebannya lebih besar ketimbang aset yang dimiliki.

Dikutip dari buku Pengantar Akuntansi 2 (2023) oleh Agus Purwaji dkk, ekuitas adalah hak residual atau aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Biasanya ekuitas perusahaan perorangan akan dicatat dalam akun modal yang menyeburkan nama pemiliknya.

Sementara ekuitas perusahaan persekutuan akan dicatat dalam akun modal yang menyebutkan nama tiap sekutunya.

Baca juga: Liabilitas: Definisi dan Contohnya

Jika disimpulkan, pengertian ekuitas adalah nilai aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas, seperti utang dan kewajiban.

Contoh ekuitas

Dilansir dari buku Cara Mudah Analisis Fundamental Saham (2023) karya Indra Mahardika Putra, salah satu contoh ekuitas adalah modal yang disetor.

Modal yang dimaksud ini adalah jumlah uang pemilik perusahaan (pemegang saham), yang disetorkan.

Selain itu, contoh ekuitas lainnya adalah keuntungan yang ditahan (keuntungan tak dibagi), modal penilaian kembali, serta modal hibah atau sumbangan.

Baca juga: Aset Tak Berwujud: Pengertian, Karakteristik, dan Jenisnya